Kemenparekraf dan USU Tingkatkan SDM Pengelola Desa Wisata Tipang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara

SUMUT, INFODESAKU – Sebagai bagian dari usaha meningkatkan kesiapan Desa Wisata dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru serta memaksimalkan peran Akademisi dalam mendampingi Desa Wisata, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDM Kemenparekraf) kembali mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata Regional IA (Sumatera) yang diselenggarakan di Desa Tipang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, pada Kamis (17/09/2020)

Kegiatan Bimtek ini difasilitasi Kemenparekraf untuk Universitas Sumatera Utara (USU) dan desa binaannya, yaitu Desa Wisata Tipang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Peserta Bimtek ini terdiri dari 30 (tiga puluh) peserta yang berasal dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pelaku wisata di Desa Wisata Tipang, sedangkan Narasumber dalam Bimtek ini diambil dari Akademisi USU yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dalam Training of Trainers (ToT) Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang telah diadakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia. Adapun materi Bimtek ini meliputi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) dan materi pemasaran yang meliputi Exploring, Packaging dan Presentation.

Sambutan dari Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf diwakili oleh Analis Kebijakan Fungsional Madya, Rinto Taufik Simbolon, yang menyampaikan bahwa pariwisata adalah alat untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi rakyat, juga untuk mencegah perpindahan penduduk desa menuju kota. Dengan memberdayakan masyarakat desa, maka akan tercipta masyarakat desa yang sejahtera dalam segala hal.

“Pariwisata itu sektor paling murah dan mudah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga gampang untuk diterapkan di masyarakat. Kita hanya perlu menerapkan Sapta Pesona dimana ada salam , tegur , sapa , senyum. Namun pada prakteknya masyarakat desa seringkali sulit untuk mengaplikasikannya pada saat pelancong berkunjung. Nah ini salah satu hal yang harus sama-sama kita benahi,” katanya menjelaskan.

Demi keamanan dan kesehatan semua pihak, Bimtek ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakna hand sanitizer, dan menjaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung. Sebelum Bimtek dimulai, seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti kegiatan setelah dinyatakan hasil tesnya non reaktif.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Salurkan BLT DD, Kades Sindangjawa: Gunakan Untuk Kebutuhan Pokok

Kades Ciketak Pastikan Penyaluran BLT DD Tepat Sasaran

Pemdes Tengkujuh Mengadakan Pembinaan Aparatur Terkait Administrasi Desa