Kemenparekraf Selenggarakan Bimtek Peningkatan Kompetensi SDM Pariwisata di Labuan Bajo

NTT, INFODESAKU – Untuk meningkatkan kompetensi SDM Pariwisata pada masa adaptasi kebiasaan baru dimana beberapa protokol kesehatan diterapkan, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDM Kemenparekraf) bekerjasama dengan 2 (dua) Perguruan Tinggi menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Adaptasi Kebiasaan Baru dan Pengembangan Potensi Produk Pariwisata, yang telah dilaksanakan di Hotel Sylvia Resort Komodo, Labuan Bajo, Rabu dan Kamis (7-8/10.2020).

Peserta Pelatihan yang berjumlah 60 (enam puluh) orang diambil dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Pemandu Wisata dan masyarakat di Desa Wisata Batu Cermin, Liang Ndara dan Rinca Kabupaten Manggarai Barat. Materi yang diberikan meliputi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability), materi Sadar Wisata dan Pelayanan Prima, serta materi pemasaran (Exploring, Packaging and Presentation). Narasumber dalam Pelatihan ini adalah Akademisi Budi Setiawan (Politeknik Sahid Jakarta) dan Riki Arswendi (Universitas Mercu Buana)

Sambutan Direktur Pengembangan SDM Pariwisata diwakili oleh Analis Kebijakan Ahli Madya, Arius SM Hutahaean, yang menyampaikan bahwa Bimtek ini bertujuan untuk mengakselerasi kompetensi masyarakat mengenai pemasaran pariwisata dan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru, diharapkan nantinya materi Bimtek tersebut dapat diterapkan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal daerah agar kegiatan wisata yang terselenggara dapat berkelanjutan baik di masa pandemi maupun era new normal.

Sambutan sekaligus membuka kegiatan bimtek oleh Kadisbudpar Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus, yang menyampaikan bahwa pencanangan Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas dan Destinasi Premium oleh Pemerintah telah menjadi sebuah motivasi bagi Kabupaten Manggarai Barat untuk berbenah mengatasi segala kendala baik infrastruktur dan konektivitas serta ketersediaan SDM yang mampu menggerakan industri pariwisata. Maka dari itu Rinus menyatakan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kemenparekraf atas dukungannya dalam pengembangan SDM melalui Bimtek Adaptasi Kebiasaan Baru dan Pengembangan Potensi Produk Pariwisata.

“Menjadi harapan kita bersama agar peserta dapat berpartisipasi secara aktif dalam Bimtek ini, sehingga pengetahuan yang diberikan oleh para Narasumber dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi produk pariwisata secara maksimal di desa masing-masing,” ungkapnya.

Bimtek ini menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakan hand sanitizer, serta menjaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung. Sebelum Bimtek dimulai, seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti kegiatan setelah dinyatakan hasil tesnya non-reaktif.

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Bangkit Pasca Pandemi Penjualan Mobil Niaga Bekas Makin Menggeliat

Ini Penjelasan Ibu Tuti Selaku Penjual Tanah seluas 4.173 M³ Yang di Klaim Warga

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini