Bantuan Kursi Roda Untuk Anak Disabilitas Kecamatan Cigudeg

BOGOR, INFODESAKU – Yayasan Trisuci Panca Pratama Karya bekerjasama dengan Yayasan Wafcai memberikan bantuan kepada anak penyandang Disabilitas kecamatan Cigudeg berupa 15 kursi roda untuk membantu mereka melakukan aktifitas sehari hari. Kursi roda yang akan diberikan memiliki kriteria khusus di sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anak disabilitas sehingga anak-anak itu akan nyaman menggunakannya. Untuk membuat kursi roda yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi penggunanya membutuhkan beberapa tahapan, mulai dari kondisi dan riwayat kesehatan anak dengan kebutuhan khususnya sampai kondisi fisik anak yang akan menggunakannya kemudian dilakukan pengukuran kursi roda disesuaikan dengan ukuran tubuh masing-masing anak.

Kegiatan pengukuran kursi roda untuk para ABK (anak dengan kebutuhan khusus) di Kecamatan Cigudeg pada hari kamis tanggal 26 Agustus jam 10.00 WIB, dihadiri oleh perwakilan Yayasan Wafcai, Camat cigudeg dan Kasie Pemberdayaan Masyarakat Kec. Cigudeg beserta jajarannya, Ketua Yayasan Trisuci Panca Pratama Karya (TSP2K) didampingi Ketua Divisi Disabilitas TSP2K sebagai pengagas program dan Kepala Sekolah PKBM TSP2K serta Kepala Sekolah Homeschooling TSP2K, pihak IPSM kecamatan Cigudeg hadir ketua dan jajarannya.

Kasie Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor, Imas Masmawati SE, menyambut baik program dari Deni Hardiani, Ketua Divisi Disabilitas TSP2K, kami sangat bersyukur dan menyambut baik bantuan-bantuan seperti ini, dirinya yakin bantuan berupa kursi roda ini akan sangat membantu para ABK dalam kegiatan rutinitas.

“Semoga ke depan akan banyak bantuan-bantuan seperti ini dan kami berterima kasih kepada para pihak yang sudah merealisasikan program bantuan ini,” ujarnya.

Camat Cigudeg, Drs. Pardi, kepada kedua pihak Yayasan mengatakan menyambut baik kegiatan ini, dirinya sangat berterima kasih sekali kepada pihak yayasan yang sudah bersdia memberikan kursi roda kepada para ABK di kecamatan kami sebagai fasilitas mereka beraktifitas sehari hari, tetapi kami dengan pihak IPSM Kecamatan Cigudeg belum sepenuhnya sanggup menginventarisir para ABK di Kecamatan kami karena beberapa kendala salah satunya adalah pihak keluarga ABK yang seringkali menutupi kondisi anak mereka dan ketidaktahuan pihak aparatur terbawah dalam pemerintahan desa tentang bantuan-bantuan yang ada untuk para ABK.

“Untuk ke depannya kami bekerja sama dengan IPSM Kecamatan Cigudeg akan lebih intensif menginventarisir para ABK,” tuturnya.

Lebih lanjut, Camat Cigudeg mempertanyakan status bantuan yang diberikan kepada para ABK, apakah hanya sebagai pengguna saja yang kelak setelah pengguna tidak memerlukannya akan bisa digunakan oleh masyarakat lain yang membutuhkannya atau hak milik.

“ Bantuan ini di berikan untuk digunakan para ABK dan menjadi milik pribadi ABK, kelak mau digunakan oleh pihak lain atau diberikan kepada pengguna yang lain diserahkan kepada ABK yang bersangkutan karena Kursi roda yang di berikan dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan penggunanya dan ukuran pun disesuaikan dengan penggunanya bukan seperti kursi roda biasa”, jelas Deni Hardiani.

Agus Suratno, perwakilan dari pihak Yayasan Wafcai menjelaskan tentang program bantuan kursi roda, yaitu Visi dari program Yayasan Wafcai adalah membantu penyandang fisabilitas fisik untuk hidup mandiri inclusive di masyarakat, membantu atau mendukung kegiatan pendidikan dan olah raga untuk anak fisabilitas jadi Wafcai sendiri saat ini focus ada dua program utama yaitu penyediaan alat bantu, mobilitas terutama untuk fisabilitas daksa berupa kursi roda dan beberapa alat penunjang mobilitas.

“Dengan tujuan membantu fisabilitas daksa untuk lebih mandiri dan yang kedua membantu keluarganya supaya lebih mudah. Dengan mandiri dan lebih mudah beraktifitas di lingkungan, teman teman penyandang fisabilitas daksa dapat berperan di masyarakat dan yang kedua program utamanya adalah dukungan , dukungan pendidikan itu ada dua yaitu bantuan beasiswa dan aksesbilitas untuk sekolah SLB ataupun inklusi dan bantuan beasiswa untuk siswa-siswa kebutuhan khusus yang putus sekolah,” jelasnya.

Ketua Yayasan TSP2K, Sri Handayani Widodo, kepada Camat Cigudeg dan jajarannya menginformasikan program-program di TSP2K, selain program untuk para disabilitas kami juga mencanangkan program lain seperti pendidikan non regular dalam PKBM untuk masyarakat umum yang putus seklah dan inin melajukan pendidikannya serta Homeschooling, baik untuk masyarakat umum juga penyandang disabilitas,

“Kami berharap bisa bersinergi dengan pihak aparatur Kecamatan Cigudeg dalam merealisasikan program kami yang lainnya,” harapnya sambil memperkenalkan kedua orang kepala sekolah dengan lembaganya masing-masing.

Deni Hardiani, menambahkan, kami juga menyediakan terapi dan pendidikan inclusi secara gratis untuk para penyandang disabilitas sebagai program penunjang, agar para ABK bisa lebih mandiri,” cetusnya.

Drs. Pardi selaku Camat Cigudeg menyambut baik program program ini dan bersedia memfasilitasi tempat untuk melakukan kegiatan menggunakan tempat-tempat peruntukan isolasi yang tidak di gunakan di beberapa desa di Kecamatan Cigudeg.

Ketua IPSM Kec. Cigudeg, Jaro Sulaeman, kami sangat berterima kasih dengan bantuan kursi roda bagi para ABK, kami berharap bantuan-bantuan seperti ini bisa berkesinambungan, sekalipun pemerintah dan pihak swasta sudah menyiapkan bantuan-bantuan seperti ini bagi mayarakat yang membutuhkan tetapi karena SDM dan keterbatasan pengetahuan seringkali mereka tidak bisa mendapatkannya.

“Untuk itu kami dari pihak IPSM akan lebih intensive bekerja sama dengan pihak RT masing-masing dalam mensosialisasikan persoalan ABK dan meninventarisirnya sehingga pada saat bantuan seprti ini ada kembali, kami sudah siap dengan data yang valid,” imbuhnya.

Dalam perbincangan dengan pihak aparatur Kecamatan Cigudeg di sela kegiatan pengukuran para ABK, Kepala sekolah PKBM dan Homeshooling Trisuci menyampaikan program yang mungkin bisa di sinergikan ke depan.

“ Sekalipun kami berbeda divisi dengan kang Deni, tetapi kami berkaitan satu sama lain, saya selaku kepala sekolah PKBM di Yayasan TSP2K sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena untuk melayani penyandang fisabilitas harus dilakukan dengan hati dan penuh kasih saying, sehingga para penyandang fisabilitas merasakan kenyamanan dan merasa diakui keberadaannya di tengah masyarakat, para ABK juga mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan penghidupan yang layak serta perlakuan yang sama untuk berperan dalam pembangunan dan menikmati hasil-hasilnya, lembaga kami sendiri penyediakan fasilitas pendidikan untuk para ABK yang putus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikannya. Saya berharap program yang ada di PKBM kami bisa bersinergi dengan masyarakat di Kecamatan Cigudeg dengan bimbingan pihak aparatur Kecamatan Cigudeg”, tambah Joko Apriyanto selaku Kepala Sekolah PKBM Trisuci Pranacitra.

 

Muhamad Ramli, kepala Sekolah Homeschooling Trisuci Pranacita, dalam kesempatan ini mengatakan “ Kita semua menyadari bahwa pendidikan sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik mereka yang normal secara fisik ataupun para penyandang fisabilitas, karena ini akan menjadi sumber kekuatan bangsa. Tetapi sebagian anak memiliki keterbatasan tertentu untuk bersekolah di sekolah umum. Terlebh untuk para ABK, sehingga mereka membutuhkan sekolah khusus seperti SLB dan perlakuan khusus dalam mengenyam pendidikan, dengan alasan ini Yayasan kami menyediakan program pendidikan homeschooling agar mereka yang memiliki kendala untuk berbaur langsung dengan anak-anak yang lain atau karena sesuatu alasan lain tetap bisa mengenyam pendidikan formal.

“Program Homeschooling dirasa lebih pas untuk mereka yang membutuhkan perlakuan khusus dalam memgenyan pendidikan apalagi untuk para ABK yang sangat membutuhkan perlakuan istimewa untuk dapat memahami materi-materi pendidikan sesuai dengan jenis fisabilitasnya. Kami pun berharap ke depan bisa bersinergi dengan para pihak terkait, salah satunya dengan pihak aparatur Kecamatan Cigudeg beserta jajarannya dan masyarakat kecamatan yang membutuhkan program homeschooling kami,” pungkasnya.

 

Laporan : red/inf

 

Related posts

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini

Pemdes Bantar Jati Bersama Masyarakat Laksanakan BBGRM XX 2023 di Dua Titik

Ini Kata Kades Agom Maryono Di Akhir-Akhir Jabatannya