Pedagang di Parakansalak Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng

SUKABUMI, INFODESAKU – Maraknya Kelangkaan Minyak Goreng di pasaran di keluhkan pedagang klontongan dan masyrakat sejak terhitung satu bulan ini. Selasa (22/02/2022).

H. Otang selaku pedagang klontongan di parakansalak dirinya mengaku sudah hampir 40 tahun berdagan toko klontongan baru dirasakan susahnya mendapatkan pasokan minyak goreng sudah hampir 1bulan ini kelangkaan miyak goreng, dan hari ini  sudah dua hari kebetulan di toko saya tidak ada stok minyak kosong.

“Untuk minyak kemasan waktu kebelakang- belakang sering turun di suplaiy akan tetapi paling tidak banyak hanya mendapatkan 5 dus setiap setengah bulan satu kali pengiriman dari suplayer, padahal sebelumnya di tahun 2021 kita dikirim cukup bisa sampai lebih kisaran 50 dus.” Terang H.Otang kepada Infodesaku di lokasi toko klontonya. Selasa(22/02).

Lebih lanjut kata H.Otang menambahkan untuk minyak curah biasanya kita dirim dari Agen di Cibadak bisa sampai 5 Drum terkadang 4, dan paling sedikit 3 Drum untuk yang curah. Untuk kebutuhan buat masyarakat konsumen hampir setiap hari datang ketoko itu  menanyakan minyak goreng, akibat kelangkaan minyak goreng kebutuhan minyak goreng di toko saya tidak tercukupi kebutuhan pelanggan.

“Harapan saya kedepan minyak goreng itu bisa mencukupi kebutuhan masyarakat atau pelanggan,kemudian kalau untuk harga gampang bisa mengikuti pasaran akan tetapi yang paling penting ituh jangan sampai minyak goreng ada kelangkaan di pasaran lalu saya menginginkan keadaan ini bisa secepatnya segera selsai dan bisa normal kembali.” Ungkapnya.

Sementara itu di tempat terpisah salah satu pedangan Warungnasi, Ibu Lia munuturkan,memang sangat menyulitkan bagi saya ketika berbicara minyak goreng sebab saya kan usahnya buka warung nasi dan banyak menggunakan minyak goreng salah satunya buat menggoreng ikan tumis dan lain-lain yang di masak menggunakan minyak.

“Biasanya saya kalau mau belanja itu di catet segala kebutuhan buat di warung, akan tetapi biasanya bisa kebeli ini itu dengan adanya kelangkaan minyak goreng hingga harganya cukup mahal dulu saya beli hargnya yang literan 26 ribu sampai 27 ribu rupiah, akan tetapi sekarang beli di gelosir aja itu harganya sudah 38 ribu, kalau berbicara harga relatif, masih mending harga naik kalau barangnya ada dan tidak sulit di cari masih mending, ini ketika harga mahal dan barangnya sulit di dapatkan lebih repot lagi.” keluhnya.

Lanjut Lia katanya, sekarang juga untuk gula pasir juga di supermarket sudah mulai agak susah akan tetapi kalau di warung -warung masih bisa di temukan namun untuk kualitas gulanya agak kurang bagus.

“Saya berharap kedaan ini segera bisa teratasi oleh pemerintah sebab kalau dibiarkan berbagai macan kebutuhan poko harganya naik kemudian sulit di temui dinpasaran akan berdampak tidak bagus bagi para pedagan kecil seperti saya.” ujarnya

 

 

Laporan : BA

Related posts

Festival Panen Hasil Belajar Sekolah Penggerak SDN 01 Trans Batumarta VII

Hari Lahir Pancasila, Warga Desa Tajimalela Tersenyum Lebar

Pastikan Pembagian Bantuan Beras Berjalan Lancar, Petugas Lakukan Monitoring