Obeservasi Kesenian Yang Menantang, 7 Mahasiswi ini Berani Terjun Langsung Kelapangan

BOGOR, INFODESAKU – Patut dilestarikan dengan baik Angklung memiliki keunikan suaranya serta sudah melekat sebagai tradisi, budaya, hingga identitas masyarakat Indonesia.

Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, Pendidikan disekolah yang dapat membentuk karakter seorang anak. Bnayak para remaja saat ini sudah jatuh dalam lingkungan pragaulan yang tidak sehat.

Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan menyibukan diri diberbagai kegiatan positif. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan kesenian dengan harapan para pemuda penerus bangsa dapat melestarikan kesenian demi kemajuan Indoneisa.

Rismayanti merupakan mahasiswi Universitas Pakuan Bogor yang gemar bermain alat musik angklung, iapun mengikuti salah satu Unit Kegiatan Mahasiwa Angklung yang berada dinaungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Risma gemar sekali mengulik suatu hal hingga kesejarah apa yang sedang ia gemari.

R Atang SupriatnaS.Sn,.M.Pd dosen pengampu mata kuliah komunikasi budaya dan kearifan local meberikan tugas kelompok untuk Ujian Akhir Semester dengan membuat suatu karya atau projek yang mengangkat kebudyaan yang mana hasilnya akan dijadikan suatu betuk e-paper, strory book ataupun karya ilmiah.

Rismayanti dan ke-6 kawannya berdiskusi tentang hal tersebut dan merekapun mengangkat tema tentang Sejarah Kesenian Angklung. Dirinya mengangkat tema ini sebetulnya ingin mengenalkan budaya tersebut karena kemungkinan besar masyarakat dan khususnya para pemuda sekarang sangat awam dan belum mengetahui secara menyeluruh sejarah angklung karena ini merupakan arsip warisan generasi bangsa.

“Tak lama dari hari penugasan itu kelompok Rismayanti langsung melakukan observasi ke daerah Cigudeg, desa Cipining Yang mana disini merupakan tempat asli dari kesenian angklung gubrag. Ide tempat ini pun hasil saran dan masukan dari Pa Atang serta kesepakatan bersama. ” Jelas Risma.

Lika-liku dalam observasi kerap menjadi persoalan yang lumrah terkadang ego dari setiap anggota kelompok ada saja yang menjadi permasalahan. Tetapi semua menyikapi ini dengan kedewasannya sehingga bisa menyelesaikan observasi dengan lancar.

Hal senada di ungkapkan oleh salah satu anggota dirinya mengatakan, Sempet terjadi sedikit permasalahan antar anggota kelompok karena susah diajak kerjasama, perjalanannya cukup jauh dan sempat pada nyasar tapi it’s okay bisa jadi pembelajaran kedepanya.

“Disini kita mendapat banyak informasi baru dan menarik dari yang hanya tau sebatas nama angklungnya saja sekarang jadi tau sampai sejarah-sejarah dibalik angklung gubrag ini, apalagi angklung termasuk kesesian warisan budaya yang sudah mendunia dan wajib kita lestarikan dan budayakan demi keutuhan negara.” Ujar Zuhrotul anggota kelompok.

Atang sangat mengaprsiasi hal ini karena pemuda zaman sekarang memang seharusnya yang menjadi penerus untuk melestarikan kebudayaan seperti ini. Apalagi angklung ini sangat beragam jenisnya jangan sampai kita hanya tau ini sebatas angklung yang bisa dibunyikan tetapi kita harus tau sejarah,filosofi dan cara pembuatannya dari berbagai jenis angklung yang ada diindoneisa.

“Hal inilah yang memang seharusnya para pemuda khususnya para mahasiswa membahas Dan mengulik lebih dalam persoalan tentang kebudayaan yang masih ada di Indonesia dan harus kita lestarikan. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang terus melestarikan hasil perjungan para leluhur kita. ” pungkasnya. (Mhsiswi pakuan/red)

 

 

 

Related posts

Jaring Bibit Atlet melalui Lomba O2SN Sekolah Dasar

Arak Dongdang Hiasi Hajat Bumi di Desa Bendungan

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata