SUKABUMI, INFODESAKU – Hari jadi Kabupaten Sukabumi masih dipertanyakan oleh para sesepuh dan berbagai kalangan masyarakat di Sukabumi, padahal tanggal 1 oktober 1945 sudah ditetapkan menjadi hari jadi Kabupaten Sukabumi.
Hal ini menjadi perhatian pihak Pemerintah Daerah dan berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan mempertimbangkan Peraturan Perundangan yang berlaku.
Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami dalam sambutannya pada Pembukaan Seminar Uji Publik Naskah Akademis Pengusulan Ulang Hari Jadi Kabupaten Sukabumi di Aula Pendopo Sukabumi, mengatakan, semuanya harus dikaji oleh ahlinya. Rabu, (21/2).
“Untuk menjawab pertanyaan masyarakat, kami harus kaji bersama dengan beberapa kalangan yang ahli dibidangnya,” ujar Bupati.
Selanjutnya Bupati mengatakan, Pemerintah Daerah meminta bantuan kepada Guru Besar Ilmu Sejarah dari Universitas Padjadjaran, Prof Dr. Nina Herlina M.S., didampingi Pakar Hukum dari Unpad, Dr. Hernadi Affandi SH MH, dan Pakar Sosiologi Unpad, Ade Kartawinata Phd, untuk membuat Naskah Akademis sesuai Peraturan Kemendagri Tahun 2011, dengan terlebih dahulu membuat kajian.
“Hasil dari kajian Itulah yang nantinya sebagai bahan seminar untuk meminta pendapat, pertimbangan yang selanjutnya akan diajukan kepada DPRD, agar nantinya bisa disusun Perda Perubahan Hari Jadi, “ ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati mengharapkan, dengan dilaksanakannya seminar ini dapat meluruskan sejarah terbentuknya Kabupaten Sukabumi, dari masa Kolonial Hindia Belanda, masa pendudukan Jepang sampai dengan saat Ini.
“Hasil seminar ini mudah-mudahan dapat menghasilkan jawaban dari pertanyaan masyarakat tentang hari jadi Kabupaten Sukabumi yang sebenarnya.” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Drs.H. Iyos Somantri, M.Si., Wakil Ketua Pengadilan Negeri Cibadak, Guru Besar Ilmu Sejarah Dari Universitas Padjadjaran Prof Dr. Nina Herlina M.S, Pakar Hukum Dari Unpad Dr. Hernadi Affandi SH MH, Dan Pakar Sosiologi Unpad, Ade Kartawinata Phd, Mantan Bupati Sukabumi Periode 1995-2000 Drs.H. Maman Sulaeman, Budayawan dan tokoh masyarakat Kabupaten Sukabumi.
Laporan : BEN/ HS