Dana Desa di Malangbong Prioritaskan Perbaiki Bantaran Sungai Cikulutuk

GARUT, INFODESAKU – Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, setahun lalu menyisakan pekerjaan rumah buat Pemerintah Desa Malangbong. Pasalnya akibat banjir dan longsor yang berasal dari kawasan hutan Gunung Batu Lawang, berdampak terhadap meluapnya sungai Cikulutuk yang juga berimbas kepada rusaknya bantaran sungai yang membahayakan penggunanya terutama bagi penduduk sekitar.

Untuk diketahui bantaran sungai yang menghubungkan ke jembatan tersebut adalah akses penghubung antara Kampung Tanjak Nangsi Desa Malangbong dan Kampung Sumelap, Desa Cisitu yang mana masyarakat sekitar menggunakan jembatan tersebut untuk aktifitas atau mobilisasi pengajian ke Pesantren maupun berbagai aktifitas lainnya.

Menurut Arif Rahman, Kaur Perencanaan juga sebagai ketua TPK Desa Malangbong mengatakan bahwa pembangunan Proyek TPT (Tembok Penahan Tanah) ini dikerjakan secara swakelola, pekerja proyek diserap dari warga setempat.

“Pengerjaan TPT tersebut sebesar 292.273.000 dengan Volume 236,9 meter kubik,” tuturnya saat ditemui dilokasi pengerjaan.

Hal senada di katakan Adang, Kepala Desa Malangbong menjelaskan bahwa penggunaan Dana Desa tahap II tahun anggaran 2018 ini diprioritaskan untuk pembangunan bantaran sungai.

“Perhatian Pemerintah Kabupaten Garut sangat kami harapkan dalam hal ini,” ujarnya.

Saat disinggung terkait kunjungan anggota dewan dari Komisi B bidang Infrastruktur yang beberapa waktu sempat meninjau lokasi banjir bandang, Adang mengatakan akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi, agar kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan bisa mendapatkan bantuan dana untuk dibangun kembali.

“Karena Jembatan Tanjak Nangsi ini kan memerlukan dana yang sangat besar, sangat tidak mungkin sekali bila mengandalkan dari Dana Desa.”  tutupnya.

Laporan :
RIYADI

Related posts

Dilakukan Penilaian, RW 11 Desa Wanaherang Sebagai Perwakilan Kabupaten Bogor Lomba Siskamling

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional