Potret Warga Miskin Kabupaten Bogor yang Terabaikan

BOGOR, INFODESAKU – Istilah Puncak yang disebut Kota pariwisata menyimpan penuh sejuta cerita dengan segala permasalahannya yang ada memang sedikit mendekati kebenaran. Disisi lain kawasan Puncak menawarkan kesejukkan alam dan keindahan pemandangan tak ayal banyak mengundang perhatian dari para wisatawan, namun di sisi lain tak sedikit pula ditemukan, warga Puncak yang masih terabaikan dan terlupakan bahkan kurang perhatian terutama dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

Adalah Aan (40), Seorang Ibu warga Puncak yang bertempat tinggal di Kampung Citeko Atas RT 1 RW 09 Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Diketahui Ibu dua orang anak, yang pertama bernama Riska Nurhayati (14) tahun dan putera yang kedua bernama Al Amin (4) menempati rumah kecil dengan kondisi memprihatinkan dan siapapun yang melihatnya akan merasa iba.

Saat ditemui Infodesaku, Aan menuturkan keadaan dan kondisi diri dan kedua anaknya sepeninggal almarhum suami yang meninggal dunia sejak 4 tahun lalu.

“Iya inilah kondisi dan keadaan rumah saya, Sejauh ini memang belum ada perhatian dan belum dapat program apapun dari Pemerintah, baik Daerah maupun Desa,” keluh Aan yang terlihat seperti ingin menitikkan air mata saat ditemui dirumahnya. Rabu (5/09).

Masih kata Aan, Ia mengungkapkan sepeninggal almarhum suami sejak empat(4) tahun lalu, untuk menyambung hidup dan menafkahi kedua anaknya yang yatim tersebut dirinya bekerja serabutan.

“Karena yang bungsu masih kecil dan tidak ada yang nungguin saat saya sedang bekerja sebagai kuli serabutan, akhirnya yang sulung Riska (14 tahun) terpaksa tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) hanya sampai SD saja, karena tidak punya biaya hanya nungguin adiknya saja dirumah,” tuturnya lirih.

Dalam setiap do’a yang dipanjatkan, Aan berharap suatu saat Ia dan kedua anaknya tersebut meskipun hanya sepetak ingin mempunyai rumah yang layak dan anak perempuannya bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.

“Saya berharap dan punya mimpi jika kelak suatu saat punya rumah yang layak, ini aja saya sepotong rumah dengan saudara saya,” ungkapnya.

Sementara itu Riska Nurhayati (14) menuturkan sebenarnya Ia ingin sekali melanjutkan sekolah namun karena harus menunggu adiknya setiap hari dan ketiadaan biaya akhirnya niat itu urung.

“Saya hanya tamatan di SDN Citeko 02, padahal pengen banget nerusin sekolah meskipun kejar paket juga tidak apa-apa.” singkatnya.

Laporan : Taufik

 

Related posts

Arak Dongdang Hiasi Hajat Bumi di Desa Bendungan

Dilakukan Penilaian, RW 11 Desa Wanaherang Sebagai Perwakilan Kabupaten Bogor Lomba Siskamling

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata