SUKABUMI, INFODESAKU – Rumah milik Epen yang sehari-hari berkerja sebagai buruh tani di Kampung Cibalingbing, RT 30/07, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bojong Genteng, Kabupaten Sukabumi, nyaris ambruk.
Dihuni oleh 9 orang, kondisi rumah yang terbuat dari bilik bambu dan kayu ini mulai keropos dimakan waktu. Atap rumah yang mulai bocor ditambah tiang kayu penyangga yang mulai rapuh terus menghantui, lantaran khwatir rumah satu-satunya itu ambruk secara tiba-tiba.
“Kami takut kalau rumah ini ambruk dan kebingungan untuk memperbaikinya lagi,” ujar Epen kepada Infodesaku saat ditemui dikediamannya.
Lanjut Epen, tak hanya pada keropos, rumah yang berukuran 5 x 5 meter tersebut sebagiaan ruangannya masih beralaskan tanah.
“Kekhwatiran jelas ada, tapi mau gimana lagi modal untuk memperbaiki rumah kan besar. Apalagi, upah buruh tani yang didapat pun hanya bisa mencukupi buat makan sehari-hari,” tuturnya.
Namun apa yang menjadi kekhawatiran Epen dapat sedikit terobati setelah jajaran petugas dari Pemerintah Desa Bojonggaling dan Kecamatan Bojong Genteng, melakukan survei dan mengunjungi
“Berbagai upaya untuk menekan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tersebut sudah dilakukan. Baik melalui pengajuan terhadap pemerintah maupun para donatur dan mengajak warga untuk bergotong royong. Sebab, angka RTLH di seluruh kecamatan ini terbilang masih cukup banyak,” ungkap Camat Bojong Genteng Sendi Apriandi kepada infodesaku.
“Insyallah kita akan segera usulkan perbaikan rumah Mang Epen ini ke BAZNAS Kabupaten Sukabumi. Dan kami berharap akan terus ada perbaikan, mengingat jumlah RTLH saat ini kurang lebih 500 rumah,” tambahnya.
Laporan : BA