BOGOR, INFODESAKU – Wilayah Kabupaten Bogor terletak di wilayah Barat di Kecamatan Ciomas dan Dramaga masyarakat ber penghasilan di sektor pertanian, Usaha Kecil Menengah (UKM), yang secara turun-temurun di tekuni, yakni sebagai pengrajin sandal dan sepatu. Jumat (31/5)
Berbagai jenis serta model sandal sepatu yang mereka produksi, baik partai besar maupun partai kecil. Dalam satu minggu bisa menghasilkan ratusan kodi sandal sepatu.
Salah satunya Ferdika pengrajin berasal dari Kampung Cilubang Rt 03/Rw 02 Desa Sukadamai Kecamatan Ciomas. Saat ini memproduksi sepatu bayi. Asal mulanya produksi sepatu yang di kelola oleh bapaknya dan sekarang di kelolanya.
“Namun dengan banyaknya persaingan dengan pengusaha yang besar sehingga order sepatu saat ini sedikit menurun,” ungkap Ferdi
Menanggapi hal tersebut Camat Adi Henryana mengatakan, di wilayah Dramaga memilik 180 UKM yang terdata dengan berbagai kerajinan. Berkaitan dengan pemasaran, pelatihan serta permodalan.
“Pihak Kecamatan sendiri tentunya ada upaya dalam bentuk pelatihan para pelaku keahlian (Skil) termasuk dari segi pemasaran. Kalau pelatihan harus mengusulkan ke Disperindag atau Dinas Koperasi UKM untuk dilakukan pelatihan dan pemberdayaan secara bertahap,” ujarnya.
Untuk pemasaran belum lama ini, dari STT Telkom Bandung mengajak kerjasama dengan para pengrajin atau UKM untuk melakukan pemasaran secara online.
“Dilihat dari kemasan-kemasan sudah bagus mulai dari sandal, sepatu, makanan, dan kerajinan lainnya. Tapi memang perlu banyak hal di butuhkan diantaranya, masih ada beberapa pengrajin yang gaptek. Dan dari pihak STT sudah melakukan pertemuan dengan UKM dan akan menindak lanjuti,” terang Adi
Lanjut Adi, Berkaitan permodalan dari APBD tidak ada bantuan langsung, ketika ada kujungan menteri perdagangan Ke Desa Sukadamai dirinya menyarankan dengan kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank BRI.
“Dari pihak Kecamatan menjembatani, karena persyaratan KUR salah satunya harus ada Surat Keterangan Usaha (SKU) bagi yang belum punya di bantu cepat dari Desa dan Kecamatan.” Pungkasnya
Laporan : Yudi