Persiapkan Cipasung Jadi Desa Wisata Unggul, Kemenpar Bersama STP Trisakti Adakan Pelatihan Kepariwisataan

KUNINGAN, INFODESAKU – Desa wisata Cipasung terletak di Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, dan berbatasan dengan desa Paninggaran, Kawah Manuk, Sukarasa dan Sindangpanji. Di sebelah barat daya desa ini terletak sawah Cirawang yang menjadi kekayaan desa. Konon di tengah sawah tersebut ditumbuhi pohon Pasung dan terdapat mata air di bawahnya (dalam bahasa Sunda “cai”) sehingga areal di sekitarnya disebut Desa Cipasung. Desa ini memiliki alam yang indah, dimana wisatwan bisa menikmati pemandangan berupa areal persawahan dan waduk Darma. Selain alamnya yang indah, desa ini juga merupakan pengahasil beberapa panganan tradisional Sunda, yang pada saat ini telah dipasarkan secara online dan memiliki pasar yang lumayan di luar Jawa.

Bertempat di Aula Desa Wisata Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STP Trisakti) bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) mengadakan pelatihan sehari bagi warga desa dalam rangka Program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi. Program ini melibatkan puluhan desa wisata dan belasan perguruan tinggi di Indonesia serta bertujuan untuk mensinergikan peran akademisi sebagai salah satu unsur pentahelix pariwisata agar lebih terlibat dalam usaha-usaha memajukan desa-desa wisata di Indonesia. Pada Kamis (04/07/2019).

Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 (lima puluh) peserta yang terdiri dari perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), para pelaku usaha wisata homestay, kuliner dan oleh-oleh, serta tokoh masyarakat.

Kepala Desa Cipasung Nanang Nuryadi bahwa pariwisata dipilih karena melihat potensi desanya. Pariwisata juga dirasa merupakan jalan yang paling cepat dalam meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat Cipasung.

“Ada tanah bengkok sekitar 6 hektare yang ke depan akan kami kembangkan menjadi sebuah destinasi. Dari sisi kuliner, kami ingin mengangkat lagi kuliner lokal Cipasung seperti Angling Darma, Kremes, Telor Asin, dan sebagainya. Dari sisi SDM, kami bekerjasama dengan STP Trisakti untuk melakukan pembinaan dan pelatihan, contohnya pelatihan pada hari ini,” jelasnya saat disinggung mengenai rencana pembangunan Desa Cipasung.

Heri Hermawan selaku perwakilan Kemenpar mengatakan bahwa selain dari sisi ekonomi, keberadaan sebuah desa wisata merupakan suatu usaha untuk melestarikan budaya, karena kepariwisataan menuntut sebuah budaya yang lestari.

“Wisatawan yang datang ke Indonesia diharapkan tidak hanya berfokus pada destinasi-destinasi yang sudah terkenal seperti Bali, Yogyakarta, dan sebaganya. Diharapkan dengan adanya desa wisata, akan ada penyebaran wisatawan yang merata dan nantinya akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat di pedesaan.“ imbuhnya.

Diwawancarai secara terpisah, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STP Trisakti, Rina Suprina, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik diadakannya program ini.

“Kami memiliki beberapa desa wisata binaan dan dua diantaranya memang diikutkan dalam program pendampingan ini. Selain untuk mensukseskan program pemerintah dalam membangun desa wisata, saya pikir program ini bagus karena mendorong dan memfasilitasi unsur-unsur pentahelix yaitu pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun desa wisata dan memberdayakan masyarakatnya,” tuturnya.

Djunaedi Abbas yang memaparkan tentang Digital Marketing Produk Cipasung mengatakan bahwa Desa Cipasung memiliki potensi yang besar untuk menjadi sebuah destinasi wisata yang unggul karena udara dan alamnya yang masih begitu asri, sehingga saat ini yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengemas semua potensi yang ada ini untuk menjadikannya sebuah atraksi yang menarik bagi wisatawan. Disinggung soal pentingnya digital marketing dalam pemasaran desa wisata, Abbas menyatakan bahwa di zaman sekarang ini digital marketing merupakan sebuah keharusan.

“Masyarakat harus dibuat melek teknologi, setelahnya jelas bahwa saran dan prasarana di desa harus dipersiapkan agar desa wisata ini bisa menjadi sebuah destinasi unggul yang memuaskan wisatawan,” pungkasnya.

Selain Digital Marketing Produk Cipasung, peserta juga mendapatkan paparan tentang Character Building (mengenai Sapta Pesona dan Pelayanan Prima) dari narasumber Husein Hutagalung dan materi Pemaduan Wisata (Guiding) dari RMW. Agie Pradhipta.

Laporan : RF/EPF

Related posts

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional

Kadis PMD Lampung Selatan Tinjau Pembangunan Objek Wisata Way Kerinjing Legend Emas Setajau