Tingkatkan Kesadaran Pariwisata di Sumsel, Kemenpar Gandeng Dosen STP Trisakti Dalam Workshop Sadar Wisata

PALEMBANG, INFODESAKU – Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya peranan sektor pariwisata dewasa ini dan meningkat kerjasama dan koordinasi antar SKPD di daerah, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan workshop sehari mengenai pembinaan sadar wisata yang bertempat di Hotel The Zuri, Kota Palembang. Senin (15/07/2019).

Peserta yang berjumlah 50 orang tersebut terdiri dari perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Pengendalian Penduduk, Dinas Kesehatan, serta perwakilan dari Kelompok Sadar WIsata (Pokdarwis) dan para pelaku usaha wisata di Provinsi Sulsel. Dengan Materi yang diberikan kepada peserta, meliputi: (1) Kepariwisataan Provinsi Sumsel; (2) Sosialisasi Sadar Wisata; dan (3) Sinergitas Kepariwisataan di Provinsi Sumsel.

Dalam pemaparan Plt Kadisbudpar Sumsel, Aufa Syahrizal, ketika membuka acara dijelaskan bahwa kepariwisataan di Sumsel dalam beberapa tahun terakhir ini sudah mengalami peningkatan yang signifikan dimana Sumsel sekarang ini merupakan salah satu destinasi MICE dan sport tourism yang diperhitungkan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya event-event berskala nasional dan internasional di provinsi ini.

“Ini hal yang menggembirakan dan harus terus kita tingkatkan. Dengan adanya kegiatan pariwisata, itu mendatangkan PAD dan meningkatkan kesempatan usaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat karena adanya kebutuhan-kebutuhan wisatawan yang harus dipenuhi, seperti akomodasi, pemadu wisata dan sebagainya.“ jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Aufa juga mempromosikan Kartu Sumsel Pintar, dimana kartu ini akan memberikan diskon di berbagai merchant yang terkait pariwisata seperti hotel, restoran, salon kecantikan dan pusat kebugaran. Kartu ini dikeluarkan oleh komunitas Super Sumsel yang mewadahi pentahelix pelaku wisata di Sumsel seperti Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan sebagainya. Hanya dengan membeli kartu seharga seratus ribu yang akan berlaku selama setahun, maka para wisatawan sudah dapat menikmati diskon sebesar 10-15% di berbagai merchant di Sumsel.

Dalam paparannya, Akademisi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Rina Fitriana mengungkapkan bahwa pembangunan pariwisata saat ini memiliki berbagai kegunaan diantaranya sebagai alat persatuan dan kesatuan bangsa, penghapus kemiskinan dan kesenjangan antara kota dan desa, pelestarian budaya dan adat istiradat, pemanfaatan sumber daya lokal, serta peningkatan ekonomi dan industri. Untuk itu Rina mengajak semua elemen dari Pentahelix pariwisata yang terdiri dari masyarakat, pemerintah, akademisi, media dan swasta untuk aktif terlibat dan menjalankan perannya masing-masing.

“Membangun pariwisata itu harus lintas sektoral, sehingga suka tidak suka, mau tidak mau, kalo mau pariwisatanya maju ya semua SKPD di daerah harus bisa berkolaborasi dan berkoordinasi dengan baik,” pungkasnya.

Kegiatan workshop ini ditutup dengan foto bersama panitia, peserta dan narasumber.

Laporan : EPF

Related posts

Puisi Puisi Soleh Sohih

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional

Ini Amalan Saat Terjadi Gerhana Bulan Penumbra