Setelah Mendapat Dana, BUMdes Desa Cintanagara Malah Tutup

GARUT, INFODESAKU – Badan usaha milik desa (BUM Desa) adalah Badan Usaha yang ada di desa di bentuk oleh Pemerintah Desa bersama masyarakat Desa. Pembentukan BUMDes Telah Diatur dalam Peraturan Kemendesa No. 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan, pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.

Pendirian BUMDes Sebagai Mana Disebut dalam Pemendesa PDTT No. 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, pengurusan, Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, memiliki tujuan Meningkatkan perekonomian Desa, mengoptimalkan aset Desa Agar Bermanfaat Untuk Kesejahteraan Desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam Pengelolaan potensi ekonomi Desa, mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga, menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga, Membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa dan meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan pendapatan Asli Desa.

Namun lain hal nya dengan desa Cintanagara kecamatan Cigedug kabupaten Garut, setelah mendapatkan dana sebesar RP 100,000,000 BUMdes malah tutup tidak ada aktifitas sama sekali. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan public mengapa tidak berjalan seperti BUMdes yang ada di desa lain.

Waktu di kompirmasi Infodesaku , kepala desa Cintanagara Yaya Sunarya yang notabene selaku penasehat Bumdes, senin (26/8) mengatakan , kalau ia tidak tau apa alasanya BUMdes di desa nya tutup, Desa telah memberita modal usaha untuk BUMdes sebesar Seratus juta rupiah yang di bagi dua tahap, tahap pertama sebesar lima puluh juta rupiah untuk pengadaan mesin poto copy dan warung desa dan tahap kedua sebesar lima puluh juta untuk pembelian pupuk dan alat alat mendaki gunung.

“Saya merasa heran mengapa setelah diberi dana BUMDes masalah tutup tidak ada aktifitas sama sekali, Seandainya uang seratus juta tersebut kalau di belikan sapi yang harganya delapanjuta akan dapat sapi 12 ekor dan di parokan kemasyarakat dalam satu tahun saya yakin uang tersebut akan menjadi seratus limapuluh juta rupiah tanpa kita cape mengurus sapi tersebut.” Ujar kades

Menurut pengakuan kades ia pernah panggil pengirus Bumdes untuk mempertanyakan pertanggung jawabannya mengapa bundes setelah di beri bantuan dana malah tidak berjalan, namaun yang datang hanya BPD dan sekertaris BUMDesnya saja dan sayangnya ketuanya tidak datang pada waktu itu.

“Untuk saya tidak akan berpikir yang kedua kalinya sebelum penambahan modal lagi tolong buktikan dulu uang yang pertama sebesar RP 100 juta di pake apa dan mengapa bias tidak berjalan sedangkan BUMDes di desa lain bisa berjalan dengan baik. Tidak tahu menahu uang itu di kemanakan yang penting harus bukti lagi RP 100 juta karena itu uang Negara yang harus di pertanggung jawabkan baik kepemerintah maupun kemasyarakat.” Pungkas Kades dengan Geram

Sayangnya Ketua BUMdes desa cintanagara, Candra waktu di datangi ke kediaman nya tidak ada di tempat menurut keterangan keluarganya, Candra sedang dagang di luar kota.

Laporan : BangBang

Related posts

Salurkan BLT DD, Kades Sindangjawa: Gunakan Untuk Kebutuhan Pokok

Kades Ciketak Pastikan Penyaluran BLT DD Tepat Sasaran

Pemdes Tengkujuh Mengadakan Pembinaan Aparatur Terkait Administrasi Desa