GARUT, INFODESAKU – Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Hj. Euis Ida Wartiah menjadi seorang perempuan pertama yang menjadi Ketua DPRD Kabupaten Garut periode 2019-2024. Yang diputuskan secara resmi di Sidang Paripurna penetapan pimpinan dewan di DPRD Garut, pada Selasa (24/9/2019) beberapa waktu lalu.
Usai peresmian dan pembacaan sumpah pimpinan dewan, Euis Ida Wartiah mengaku tidak menyangka bisa menjadi Ketua DPRD Garut. Ia pun sebelumnya tidak bermimpi ingin memiliki jabatan tersebut.
“Bermimpi pun saya tidak pernah untuk jadi Ketua DPRD Garut,” ujar Euis saat ditanya wartawan.
Ia menuturkan, terpilihnya perempuan politisi Partai Golkar untuk memimpin DPRD Garut itu merupakan wujud kesetaraan perempuan yang bisa terjun ke dunia politik memperjuangkan suara rakyat.
Menurut Euis, perempuan tidak hanya harus diam di rumah, tetapi bisa menyampaikan gagasan dan pemikirannya untuk membangun bangsa yang lebih hebat. “Perempuan sekarang harus maju, karena perempuan merupakan aset pembangunan,” katanya.
Ia menyampaikan, tidak ada persiapan khusus untuk menjalankan tugasnya sebagai anggota sekaligus Ketua DPRD Garut, karena sudah cukup paham apa saja yang harus dikerjakan legislator.
Ketua DPRD terpilih Hj. Euis Wartiah menyatakan, akan terus semangat untuk bekerja sebagai legislator yang memberikan manfaat dan kemajuan untuk Garut.
“Jadi sekarang saya bakal fokus untuk bekerja, untuk memperjuangkan kaum perempuan dan masyarakat,” kata wanita kelahiran 1957 itu.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir dalam acara penetapan pimpinan DPRD Garut mengapresiasi adanya keterwakilan perempuan dan Kita harus berbangga untuk pertama kalinya pimpinan dewan dipimpin oleh seorang ibu,Tuturnya
Empat pimpinan DPRD Garut periode 2019-2024 resmi ditetapkan dan diambil sumpah jabatan Oleh ketua pengadilan Negeri Garut,hari itu juga memimpin langsung rapat paripurna guna pembahasan Alat Kelengkapan Dewan ( AKD ).
Ke Empat pimpinan DPRD tersebut ialah Ketua Hj.Euis Wartiah dari Partai Golkar,sebagai wakil ketua adalah Enan dari Partai Gerindra,R Moch. Romli, dari Partai Kebangkitan Bangsa( PKB ),dan H.Agus Hamdani dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Laporan : Oki/Suradi