Wajah Kemiskinan Kampung Leles Tidak Tersentuh Pemerintah

TANGERANG, INFODESAKU – Masih banyak warga Kampung Leles, RT. 02/ RW. 07, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerangyang, yang belum sejahtera dan tinggal di gubuk-gubuk yang tidak layak huni, diantaranya Marsinah tak seberuntung yang lain, ibu dua orang anak ini mengalami cacat fisik, dan Anah (85) ibu Lima orang anak tinggal disebuah Gubuk reyot yang atapnya sudah pada bocor. Hal itu diungkapkan Markani Selaku ketua RT. 02/ RW.07 di Rumahnya. Selasa, (11/02).

Lebih lanjut Markani menjelaskan masih banyak warganya yang tinggal di Rumah Gubuk yang jauh dari kata layak huni. Pihaknya sudah mengusulkan berkali-kali dan dilengkapi dengan photo rumah serta penghuninya dengan harapan ada program bedah rumah tetapi sampai detik ini tidak ada yang terrealisasi.

” Jangankan realisasi, menecek atau sekedar melihat langsung kondisi Rumah yang mau rubuh atau warga yang tidak makan seharian, yang namanya Pemerintah tidak pernah datang,” ungkapnya kesal.

Lanjut Markani, adapun program pemberdayaan yang sudah berjalan belum maksimal dan tidak tepat sasaran, karena program tersebut hanya didapat oleh orang yang nota bene kemampuan fisik dan ekonominya diatas orang-orang yang tinggal di Gubuk reyot.

” Semoga Pemerintah memperhatikan warga saya, karena saya tidak mengada-ada warga saya benar – benar butuh bantuan, cobalah Para Pejabat turun kesini dan lihat langsung kondisi mereka,” pungkasnya.

Marsinah yang nasibnya tidak seberuntung yang lain, ibu dua orang anak ini mengalami cacat fisik dimana kedua tangannya kecil dan pendek serta kedua kaki nya pendek dan mengecil, janda dua anak ini hidup menumpang di Rumah anaknya yang kondisi ekonminya sama memprihatinkan.

” Kami memohon kepada Pemerintah agar membantu saya dan memasukannya dalam program keluarga harapan dan bedah rumah, karena saya belum pernah dapat bantuan apa-apa dari pemerintah,” ungkapnya dengan nada memelas.

Anah, Ibu Lima orang anak yang sudah berusia 85 tahun, berharap kepada pemerintah segera membedah rumahnya, dimana atap rumah pada bocor dan bilik sudah pada bolong, selain itu Anah juga menderita sakit kaki yang menahun sehingga susah untuk berjalan.

” Saya minta perhatian dari Dinas Kesehatan karena kaki saya sering sakit – sakitan untuk berobat saya tidak punya uang,” keluhnya sambil menahan rasa sakit.

 

Laporan : MARWANTO/ WIJI LASTINI

Related posts

Jalin Sinergitas Bersama Tokoh Agama, Babinsa Nagrak Hadiri Wisuda Santri

Bangkit Pasca Pandemi Penjualan Mobil Niaga Bekas Makin Menggeliat

Ini Penjelasan Ibu Tuti Selaku Penjual Tanah seluas 4.173 M³ Yang di Klaim Warga