TANGERANG, INFODESAKU – Bantuan Sembako Pangan (BSP) di Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, sangat tebang pilih dan tidak memihak terhadap masyarakat yang bener-bener membutuhkan, justru orang mampu dan berkecukupan yang mendapatkan bantuan, hal tersebut diungkapkan oleh M (35) warga Kampung Kongsi Baru RT. 04/ RW. 01. Kamis (15/05) lalu.
Lebih lanjut M mengungkapkan banyak warga yang mendapatkan bantuaan sembako pangan (BSP) justru orang yang mampu dan berkecukupan.
” Bantuan sembako pangan di Mekarsari terlihat sangat tebang pilih dan tidak memihak terhadap masyarakat yang bener-bener membutuhkan, justru orang mampu dan berkecukupan yang mendapatkan bantuan, sementara yang benar-benar membutuhkan tidak dapat bantuan tersebut,” ungkapnya.
M menyebutkan bukti salah satu warga Kongsi baru RT 04 RW 01, yang mendapatkan BSP justru berprofesi sebagai karyawan dan memiliki warung sembako, padahal di wilayahnya masih banyak warga yang hidupnya sulit dan serba kekurangan.
“Jelas-jelas propesinya adalah seoarang Pedagang dan karyawan, ko dia yang di utamakan, padahal di wilayah RT 04, masih banyak warga yang hidupnya masih susah,” ungkapnya.
Ditempat yang berbeda Fadlah, Kepala Desa Mekarsari saat di hubungi via Whatsapp menjelaskan, pembagian kartu ATM di Kecamatan Rajeg itu dari Dinas Sosial (Dinsos) dirinya tidak tahu siapa saja yang mendapat BSP karna datanya langsung dari Dinsos dan undangannya dari pusat.
” Tidak mungkin yang meninggal udah lama masih ada jika data tersebut dari desa, hal ini dikeluhkan oleh para Kades di Kecsmatan Rajeg bukan Kades Mekarsari saja,” jelasnya.
Kades pun berjanji penyaluran BLT dari Dana Desa akan langsung diserahkan oleh dirinya kepada warga yang benar-benar berhak, dimana datanya akan langsung dari Ketua RT dan RW nya.
” Jadi Ketua RT dan RW yang lebih tahu kondisi dilingkunganya harus mendata dengan benar sesuai sesuai fakta dilapangan,” pungkasnya.
Laporan : Marwanto/ Wiji