Tingkatkan Peringkat Desa Wisata, Kemenparekraf Fasilitasi Akademisi Gelar Bimtek di Palembang

PALEMBANG, INFODESAKU – Akademisi sebagai salah satu pentahelix pariwisata tentu diharapkan memiliki peran yang aktif dalam membangun pariwisata di daerahnya masing-masing. Pembangunan pariwisata adalah cara yang mudah dan murah untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk memenuhi tujuan ini, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali mengadakan kegiatan, Bimbingan Teknis Pendampingan Desa Wisata yang bertempat di Aston Hotel & Convention, Palembang pada Rabu, (13/08).

Bimtek ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Training of Trainers Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang telah diadakan beberapa waktu lalu.

Dalam sambutan saat membuka acara, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Regional I Kemenparekraf, Desty Murniati, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam meningkatkan SDM Pariwisata di desa, yang kemudian diharapkan dapat mendorong pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini kualitas SDM di desa wisata dapat ditingkatkan sehingga masing-masing desa memiliki kelebihan yang akan mengantarkannya menjadi desa wisata yang unggul dan mandiri,” tambahnya.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah para akademisi dari Poltekpar Palembang, Polteksri Palembang, dan UIN Raden Fatah Palembang. Adapun 75 (tujuh puluh lima) peserta berasal dari 3 (tiga) desa binaan Perguruan Tinggi tersebut, dengan rincian 25 (dua puluh lima) peserta berasal dari Desa Burai Kabupaten Ogan Ilir (binaan Polteksri Palembang), 25 (dua puluh lima) peserta merupakan pengelola Desa Sugih Waras Kabupaten Ogan Komering Ilir (binaan Poltekpar Palembang) dan 25 (dua puluh lima) lainnya berasal dari Desa Wisata Sungsang IV Kabupaten Banyuasin (binaan UIN Raden Fatah Palembang)
Para peserta Bimtek akan memperoleh materi mengenai CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability), Pengembangan Potensi Produk Pariwisata yang terdiri dari Exploring, Packaging dan Presentasion, Sadar Wisata serta Pelayanan Prima, guna menunjang pelaksanaan kegiatan wisata di era new normal, dimana kesehatan para wisatawan dan pengelola menjadi prioritas utama pada setiap destinasi. Keseluruhan rangkaian acara dalam kegiatan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi tes rapi, pemakaian masker, penyemperotan ruang pertemuan dengan desinfektan dan penerapan jaga jarak fisik.

Setelah pelaksanaan Bimtek, Perguruan Tinggi diharapkan mulai menjalankan program pendampingan Desa Wisata hingga saat penilaian tiba di bulan Oktober. Apresiasi yang digelar pada bulan November akan diberikan kepada 20 (dua puluh) besar Desa Wisata terbaik yang memiliki kemajuan paling pesat setelah diadakannya pendampingan.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini

Pemdes Bantar Jati Bersama Masyarakat Laksanakan BBGRM XX 2023 di Dua Titik

Ini Kata Kades Agom Maryono Di Akhir-Akhir Jabatannya