Kemenparkeraf Fasilitasi Universitas Podomoro dan Desa Binaan Selenggarakan Bimtek Pendampingan Desa Wisata

BOGOR, INFODESAKU – Dalam menghadapi era new normal, terdapat aspek baru yang ditekankan dalam penyelenggaraan kegiatan wisata yaitu aspek kesehatan. Untuk menjamin kesehatan wisatawan dan pengelola destinasi, termasuk di dalamnya Desa Wisata, kegiatan wisata harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Pemerintah. Untuk mempersiapkan Desa Wisata agar mampu memenuhi hal ini, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Desa Wisata yang bertempat di Hotel Royal Safari Garden, Cisarua-Bogor pada Kamis (13/08/2020).

Dalam Bimtek ini, Kemenparekraf memfasilitasi Perguruan Tinggi dan Desa Wisata binaannya sebagai tindak lanjut dari kegiatan Training of Trainers Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah akademisi Universitas Podomoro, dengan peserta Bimtek sebanyak 25 (dua puluh lima) anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Tugu Selatan, Cisarua, yang merupakan salah satu Desa Wisata binaan Universitas Podomoro.

Rinto Taufik Simbolon, Analis Kebijakan Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, dalam sambutannya saat membuka Bimtek menyatakan bahwa peran akademisi melalui kajian dan knowledge sharing sangatlah besar dalam pengembangan pariwisata. Diharapkan program pendampingan ini akan mampu meningkatkan peringkat Desa Wisata dan memberdayakan masyarakat di Desa Wisata yang didampingi sehingga pada akhirnya menghasilkan Desa Wisata yang mandiri dan masyarakat yang lebih sejahtera.

“Mudah-mudahan peringkat Desa Wisata dan kesejahteraan masyarakatnya bisa didorong dengan adanya program ini, dan akademisi juga memiliki wadah untuk penelitian dan pengabdian masyarakat yang merupakan pilar tri dharma yang harus ditunaikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, materi yang diberikan dalam Bimtek ini adalah CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability), Pengembangan Potensi Produk Pariwisata yang terdiri dari Exploring, Packaging and Presentasion, serta Sadar Wisata dan Pelayanan Prima di era new normal yang akan membuat mereka mampu menyelenggarakan kegiatan wisata yang sehat, aman, dan nyaman serta memberi kepuasan kepada wisatawan.

“Bimtek ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi tes rapid, pemakaian masker, penyemperotan ruang pertemuan dengan desinfektan dan penerapan jaga jarak fisik,” imbuhnya.

Setelah pelaksanaan Bimtek di daerah masing-masing, 109 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia akan menjalankan program Pendampingan Desa Wisata hingga saat penilaian di bulan Oktober 2020. 20 (dua puluh) besar Desa Wisata yang dianggap paling berhasil dalam pendampingan ini akan diberikan apresiasi pada bulan November 2020.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Puisi Puisi Soleh Sohih

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional

Ini Amalan Saat Terjadi Gerhana Bulan Penumbra