Kemenparekraf Fasilitasi Universitas Malikussaleh dan Politeknik Negeri Lhokseumawe beserta Desa Wisata Binaan dalam Bimtek Pendampingan

ACEH, INFODESAKU –  Dengan maksud membekali SDM Pariwisata dengan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDM Kemenparekraf) kembali mengadakan Kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Desa Wisata Regional IA (Sumatera) di Hotel Lido Graha, Kab Lhokseumawe, Aceh, pada hari Senin (21/09/2020).

Bimtek ini merupakan fasilitasi Kemenparekraf untuk 2 (dua) Perguruan Tinggi yaitu Universitas Malikussaleh dan Politeknik Negeri Lhokseumawe beserta desa wisata binaannya.

Sambutan sekaligus pembukaan dilakukan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Aceh, Zulkifli, yang menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf dan kedua Perguruan Tinggi atas terselenggaranya Bimtek ini. Zulkifli mengatakan bahwa Aceh memiliki penderita Covid-19 yang semakin meningkat. Dalam kondisi ini, aspek pendidikan dan sosial dan ekonomi harus menjadi perhatian selain kesehatan. Aspek ekonomi menjadi komitmen bersama bidang pariwisata.

“Pandemi mengubah pola pikir kita dan membangkitkan semangat baru mengenai apa yang harus kita lakukan. Di Aceh ada 969 objek wisata yang sudah terkelola, 900 situs budaya, 650 pemandu wisata professional dan 131 pokdarwis di seluruh Aceh, dimana kesemuanya ini memerlukan pendampingan terus-menerus. Dengan adanya Bimtek ini, akan terbuka pola pikir peserta, potensi apa yang sekiranya bisa dijual dan bagaimana pengelolaan agar lebih lebih professional,” katanya menyampaikan harapan.

Turut hadir dalam pembukaan, Koordinator Subdit Pemberdayaan Masyarakat Regional I, Desty Murniati, Rektor Universitas Malikussaleh, Herman Fithra, dan Koordinator Humas dan Kerjasama Politeknik Negeri Lhokseumawe, Muhammad Hatta. Bimtek ini dihadiri 60 (enam puluh) peserta yang berasal dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Hagu Barat Laut, Kota Lhokseumawe dan Desa Murong, Kabupaten Aceh Utara, yang keduanya merupakan binaan kedua Perguruan Tinggi tersebut. Adapun Narasumber diambil dari masing-masing Akademisi Perguruan Tinggi yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainers (ToT) yang diselenggarakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia.

Demi keamanan semua pihak yang terlibat, Bimtek ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung. Sebelum dimulai, seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti Bimtek setelah dinyatakan hasil tesnya non-reaktif.

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini

Pemdes Bantar Jati Bersama Masyarakat Laksanakan BBGRM XX 2023 di Dua Titik

Ini Kata Kades Agom Maryono Di Akhir-Akhir Jabatannya