Siapkan SDM Desa Wisata untuk Adaptasi Kebiasaan Baru, Kemenparekraf Fasilitasi Perguruan Tinggi di Bandung dalam Bimtek Pendampingan

BANDUNG, INFODESAKU – Dengan maksud membekali SDM Pariwisata dengan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDM Kemenparekraf) kembali mengadakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata Regional IB (Jawa) di Grand Sunshine Resort & Convention, pada hari Senin (21/09/2020)

Kegiatan Bimtek ini dibuka oleh Kepala Bidang Destinasi Kabupaten Bandung Yoharman Syamsu yang menyampaikan ucapan Terima Kasih atas terselenggaranya Bimtek yang disponsori oleh Kemenparekraf ini.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat terjalin sinergitas antara program pusat dan daerah dalam pembinaan dan pengembangan desa wisata,” harapnya.

Sambutan Kemenparekraf yang diwakili oleh Pengendali Teknis Deputi II, Mochammad Abdi, menyampaikan bahwa Kegiatan Bimtek Pendampingan Desa merupakan komitmen Kemenparekraf dengan menggandeng perguruan tinggi dalam pengembangan desa wisata. Pembinaan ini sangat penting bagi masyarakat khususnya di desa wisata yang bermanfaat bagi pembangunan desa wisata dalam menggali potensi produk dan daya tarik wisata berdasarkan kearifan lokal.

“Dalam Bimbingan Teknis ini disampaikan materi CHSE dan Pengembangan Potensi Produk Pariwisata yang dapat membuka wawasan peserta dalam memajukan desa wisatanya. Bimtek ini juga utk membekali peserta dalam rangka penerimaan wisatawan untuk berkunjung dimasa Pandemi Covid-19,” terangnya.

Dihadiri 120 (seratus dua puluh) peserta terdiri dari pokdarwis dari masing-masing Desa Wisata Alamendah, Desa Wisata Ciburial, Desa Laksana Ibun dan Desa Wisata Saung Ciburial Samarang, serta mahasiswa perwakilan dari 4 (empat) Perguruan Tinggi yang difasilitasi Kemenparekraf kali ini, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Telkom, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Yapari, dan Universitas Pasundan. Narasumber diambil dari masing-masing Akademisi Perguruan Tinggi yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainers (ToT) yang diselenggarakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia.

Demi keamanan dan kesehatan semua pihak yang terlibat, pelatihan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung. Sebelum kegiatan ini dimulai, seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti kegiatan setelah dinyatakan hasil tesnya non-reaktif.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

IPSM Kecamatan Ciampea Adakan Diskusi Koordinasi Antar Pengurus

Lomba Olahan Pangan Warnai Peringatan Hari Jadi Bogor 541 Kecamatan Sukaraja

Dampingi Pembagian BLT DD, Begini Kata Petugas Pengamanan