Tingkatkan Kompetensi SDM Desa Wisata di Jateng, Kemenparekraf Gandeng Akademisi dalam Program Pendampingan

MAGELANG, INFODESAKU Untuk meningkatkan kompetensi SDM Desa Wisata khususnya di masa adaptasi kebiasaan baru dimana pariwisata yang diinginkan wisatawan adalah wisata yang sudah menerapkan protokol kesehatan, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDM Kemenparekraf) bekerjasama dengan 3 (tiga) Perguruan Tinggi menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi Regional IB (Jawa) di Hotel Atria, Magelang pada Kamis (1/10/2020).

Bimtek ini adalah fasilitasi Kemenparekraf untuk Universitas Tidar Magelang, Universitas Kristen Satya Wacana dan Universitas Dian Nuswantoro yang menjadi bagian dari 109 (seratus sembilan) Perguruan Tinggi yang mengikuti Program Pendampingan. Peserta Bimtek yang berjumlah 90 (sembilan puluh) orang diambil dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata binaan ketiga Perguruan Tinggi tersebut, yaitu Desa Wisata Ngargogondo dan Desa Wisata Keditan, Kabupaten Magelang, dan Desa Wisata Walitelon Utara, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Adapun materi yang diberikan dalam Bimtek ini meliputi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability), materi Sadar Wisata dan Pelayanan Prima, serta materi pemasaran (Exploring, Packaging and Presentation).

Narasumber Bimtek diambil dari Akademisi ketiga Perguruan Tinggi yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainers (ToT) Pendamping Desa Wisata yang diselenggarakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia.

Acara dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Kadisparpora) Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso, yang menyampaikan bahwa dengan kegiatan bimtek ini diharapkan adaptasi kebiasaan baru pasca pendemi dapat diterapkan dengan baik. Sutiarso mengapresiasi Kemenparekraf yang banyak memberikan dukungan bidang kepariwisataan, seperti kegiatan BISA dan dukungan kepada Desa-desa Wisata di sekitar Magelang. Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, program pendampingan diharapkan dapat memajukan Desa Wisata binaan.

“Dengan pendampingan ini diharapkan Desa Wisata dapat menemukan potensi dan ciri khasnya masing-masing. Pertanian, Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Pariwisata merupakan sektor utama Magelang. Dengan posisi Borobudur sebagai KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, red) dan Destinasi Wisata Prioritas, menjadikan Magelang memiliki posisi strategis untuk mengembangkan pariwisata. Saat ini sudah bukan lagi masanya mass tourism, tapi quality tourism. Desa Wisata dapat menawarkan peluang quality tourism,” katanya menerangkan.

Sambutan Kemenparekraf yang diwakili oleh Fungsional Madya, Denny Farabi, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan Bimtek ini adalah Sosialisasi dan pembekalan pokdarwis/pengelola Desa Wisata dalam hal adaptasi kebiasaan baru di masa Pendemi Covid-19 agar dapat diterapkan dalam pengembangan Desa Wisata terkait.

“Harapan kita supaya pariwisata dapat bangkit kembali Pasca Pendemi. Materi yang diberikan semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua agar mengemas sebuah atraksi dengan menarik tanpa melupakan aspek CHSE,” ujarnya.

Pelaksanaan Bimtek ini menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung. Sebelum Bimtek dimulai, seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti kegiatan setelah dinyatakan hasil tesnya non-reaktif.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Peringati HUT RI Ke-78 Koramil 0621-02/Sukaraja Gelar Berbagai Lomba

Desa Cimandala Bangun Jalan Penghubung Dua Kecamatan Program Samisade

Koramil 0621-02/Sukaraja Adakan Pertandingan Mini Soccer Tingkat Sekolah