Fasilitasi Akademisi, Kemenparekraf Selenggarakan Bimtek SDM Desa Wisata di Semarang

SEMARANG, INFODESAKU – Guna meningkatkan kualitas SDM Desa Wisata khususnya pada masa adaptasi kebiasaan baru dimana beberapa protokol Kesehatan diterapkan, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDM Kemenparekraf) bekerjasama dengan 2 (dua) Perguruan Tinggi menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi Regional IB (Jawa) di Golden City Hotel & Convention Center, Semarang, pada hari Rabu (07/10/2020).

Bimtek ini adalah fasilitasi Kemenparekraf untuk STIKUBANK dan STIEPARI Semarang yang telah menandatangani MoU dengan Kemenparekraf untuk turut dalam Program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi. Peserta Bimtek yang berjumlah 60 (enam puluh) orang diambil dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata binaan kedua Perguruan Tinggi tersebut, yakni Desa Wisata Kartikajaya dan Desa Wisata Wonopolo. Materi yang diberikan meliputi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability), materi Sadar Wisata dan Pelayanan Prima, serta materi pemasaran (Exploring, Packaging and Presentation). Narasumber Bimtek diambil dari Akademisi Perguruan Tinggi yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainers (ToT) Pendamping Desa Wisata.

Sambutan diberikan oleh Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional I, Desty Murniati, yang menyampaikan bahwa Kemenparekraf berkomitmen memfasilitasi pengembangan Desa Wisata melalui program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi. Bimbingan Teknis ini terlaksana melalui beberapa tahapan yaitu setelah pengajuan Proposal, Penandatanganan Kerjasama dan Training of Trainer bagi para Dosen Perguruan Tinggi yang akan melaksanakan pendampingan. Program yang memasuki tahun kedua ini diikuti oleh 109 (seratus sembilan) Perguruan Tinggi yang melibatkan Desa WIsata Binaannya di seluruh Indonesia.

“Pada saat visitasi nanti, saya bergarap ada diantara Desa Wisata di Semarang yang masuk ke 20 (dua puluh) besar dan berhasil meningkatkan Desa Wisata nya sampai akhirnya menjadi Desa WIsata yang mandiri,” terangnya.

Pembukaan dilakukan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinung N. Rachmadi, M.M.*, yang menyampaikan bahwa Bimtek ini menyangkut soal SDM, dan SDM ini berbicara tentang pariwisata dan kalau berbicara pariwisata terkait dengan cinta, baik kepada Tuhan, alam maupun manusia, sehingga menjadi kewajiban untuk membuat semuanya dapat dinikmati dan dijaga.

“Kreatifitas itu adalah kunci segmentasi pariwisata ke depan, bukan hanya didominasi dengan wisatawan yang open space tetapi juga akan didominasi oleh 40% wisatawan yang berusia antara 20 sampai dengan 45 tahun. Dalam pengembangan potensi produk juga harus sesuai dengan kondisi-kondisi kekinian dan menggunakan tagline yang menjual sehingga membuat rasa kangen wisatawan untuk kembali dating,” pungkasnya.

Bimtek ini menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakan hand sanitizer, serta menjaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung. Sebelum Bimtek dimulai, seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti kegiatan setelah dinyatakan hasil tesnya non-reaktif.

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Bangkit Pasca Pandemi Penjualan Mobil Niaga Bekas Makin Menggeliat

Ini Penjelasan Ibu Tuti Selaku Penjual Tanah seluas 4.173 M³ Yang di Klaim Warga

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini