GARUT, INFODESKU – Menurut Ketua Forum Posluhdes Kabupaten Garut (Yosep) hanya Posluhdes Desa Dunguswiru Kecamatan Balubur Limbangan yang aktif dan selalu menyenggarakan Rembug Pos penyuluhan desa (Posluhdes) dan menjadi salah satu Posluhdes terbaik di Jawa Barat. Kamis, 7/ 1
Ketua Posluhdes Iim dalam sbutannya mengungkapkan Penduduk Desa Dunguswiru mayorits bermatapencaharian dibidang pertanian dan hanya 80% angota kelompok tani bersetatus sebagai petani penggarap, anggota keluhkan mahalnya harga pupupuk terlebih pupuk non subsidi, sekarang pupuk subsidi pun sekarang harganya turut naik.
“Pemerintah agar lebih memperhatikan keberadaan petani penggarap agar kesejahtraannya meningkat”, harapnya.
Kepala desa Dadang Kusnadi dalam sambutannya menyampaikan rasa prihatin akan nasib petani yang kesulitan didalama mendapatkan pupuk bersubsidi hal itu disebabkan kurang tanggungjawabnya kios pengadan pupuk subsidi.
” Saatnya Kelompok untuk pasang badan dan berani untuk menjalankan kewajiban dan menuntut hak, Pemerintah desa akan selalu siap mendorong dan membantu agar pemulihan ekonomi dari sektor pertanian”, tegasnya.
Koordinator penyuluh Iip menjelaskan penebusan pupuk harus memiliki kartu tani dan terdaptar di Rencana dasar kebutuhan kelompok (RDKK) berlaku pertanggal 1 September 2020, untuk Kecamatan Balubur Limbangan yang sudah diajukan masuk RDKK sebanyak 10535 petani.
“Untuk urea dan NPK jatahnya hanya 225 kg/ hektar, bagi petani yang biasa menggunakan pupuk lebih dari 225 kg/ hektar, maka lebihnya membeli pupuk non subsidi”, jelasnya.
Dari Rembug tersebut semua kelompok tani sepakat mengusulkan agar kios penyedia pupuk subsidi berada di desa agar mudah terjangkau, selain itu kelompok tani mengusulkan agar dinas terkait memberikan bibit yang berkuwalitas dan bantun alat penujang pertanian.
Acara berlangsung dengan Prokes yang sangat ketat.
Laporan: Bhegin