BOGOR, INFODESAKU – Yayasan Sakura Indonesia Al Jama’an bersinergi dengan Balai rehabilitasi sosial Mulya Jaya Kementrian sosial dalam mengimplementasikan bantuanAtensi bagi korban perdagangan orang dan korban tindak kekerasan di kabupaten Bogor, melalui bantuan pengembangan usaha agar korban dapat berintegrasi sosial dengan baik.
Penyerahan Bantuan di serahkan langsung kepada penerima manfaat di Yayasan Sakura Indonesia Al Jamaan dengan di hadiri Kasi Rehabilitasi Sosial TPO dan KTA Buhori Muslim dari Dinas sosial kabupaten bogor, Kamis (05/08).
Bantuan Atensi bagi korban KTK dan KPO di salurkan langsung oleh Balai Mulya Jaya ke nomer rekening masing masing penerima manfaat yang selanjutnya pendamping akan di lakukan oleh Yayasan Sakura Indonesia Al Jama’an, sebanyak 50 penerima manfaat.
Buhori Muslim Kasi RS KTA dan TPO menjelaskan bahawa dengan adanya bantuan dari Atensi kementrian sosial dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
“Tujuan dari bantuan atensi ini untuk menopang ekonomi keluarga, sehingga dengan bantuan ini dapat menjadi modal awal dalam pengembangan usaha keluarga, sehingga perekonomian keluarga akan terangkat dan bisa untuk meningkatkan kesejahtraan keluarganya masing masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, harapan kedepannya akan terus ada bantuan kepada keluarga yang memang betul betul membutuhkan bantuan terlebih di masa pandemi ini.
“Harapannya bantuan ini diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan karena banyak yang menjadi korban PHK yang kehilangan pekerjaan, sehingga dari bantuan atensi ini dapat membantu sebagai modal usaha peningkatan ekonomi,” ucap Buhori.
Ditempat yang sama Edy Santoso Kasi Layanan Rehabilitasi Sosial dari Balai Mulya Jaya kementrian sosial RI menyampaikan tenis pemberian bantuan atensi sesuai dengan kebutuhan dan sesuai pengajuan.
“Pemberian atensi ini kita berikan bukan dalam bentuk uang tunai namun kita berikan secara langsung melalui no rekening masing masing penerima manfaat, selanjutnya untuk pendampingan usaha akan di lakukan oleh pendamping dari yayasan sakura indonesia, adapun nominal bantuan tidak sama di sesuaikan dengan kebutuhan yang di ajukan.” pungkas edy.
Laporan : Panji