SUKABUMI, INFODESAKU – Dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan FKPPAI Sukabumi Raya dan Ponpes Alfhat Serta Bahattra menggelar kegiatan seminar tentang pengobatan tradisional dengan Sinergitas Koperhensif Seperitual Dan Herbal dalam mengobati 7 Penyakit Generatif, bertempat Pondok Pesantren Alfhat Aula Seh Qoru, Karang Tengah Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. Minggu (27/03/2022).
Usai kegiatan Ketua FKPPAI Sukabumi ,Bah Jaki dirinya menuturkan bahwa kegiatan Bimtek ini kami bersinergi dengan Pesantren Alfhat yang kebetulan beliau Prof,KH, Fajar Lasmana adalah juga penasehat di FKPPAI, beliau juga selaku Seperitual dan Helbalis, kemudian kita bekerjasama bersama dengan Bahattra (Barisan Penyehat Tradisional Nusantara) yang Alhamdulilah kita bisa secara bersama melakukan seminar tentang kesehatan tradisional.
“Alhamdulilah selama ini peran dari FPPAI Sukabumi Raya selama ini disamping dilakukan secara internal maupun eksternal kita melakukan seminar dan melakukan pengobatan-pengobatan masal secara bakti sosial tanpa di bayar kita murni melakukan pengabdian dalam arti kesehatan terhadap masyrakat.” Ungkap Abah Jaki
Lebih lanjut lagi kata Abah Jaki menambahkan, mungkin selsai lebaran kita akan eksen lagi mungkin akan lebih ekspansi menggelar bakti sosial di berbagai daerah-daerah perkampung terutama di daerah plosok untuk melakukan pengobatan tradisional secara bakti sosial.
“Saya rasa untuk hari ini tadi sudah cukup di seminar, sehingga FKPPAI mungkin kedepannya akan membuat lagi ipen-ipen yang lebih untuk menambah wawasan bagi masyarakat itu sendiri dalam hal kesehatan tradisional.” Imbuhnya.
Disamping kegiatan ini adalah agenda juga program FKPPAI Sukabumi Raya, mungkin setelah lebaran kita jadwalkan kembali, kita buat agenda-agenda lebih yang belum pernah kita lakukan, ini sudah menjadi agenda kerja FKPPAI Sukabumi Raya, mudah -mudahan agenda yang akan datang bisa berjalan lancar tidak ada kendala apapun, harapan kami dari FKPPAI Sukabumi Raya, perenserta pemerintah daerah terhadap Organisasi kita FKPPAI , dengan harapan karena kita mungkin belum ada sarana perkantoran kemudian lahan-lahan untuk penanaman tanaman herbal.
“Kita diharapkan ada perenserta atau bantuan dari pada pemerintah istilahnya bisa kita jadikan aset daerah boleh dikatakan jadi aset pariwisata dalam hal pengobatan tradisional.” Jelasnya
Laporan : BA