Ini Tanggapan Ketua Gapoktan Desa Gandri Terkait Sulitnya Mendapatkan Pupuk

LAMSEL, INFODESAKU – Ketua gapoktan Desa Gandri kecamatan Sragi, memberikan tanggapan terkait keluhan petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, Sabtu. (13/08/2022)

Suyatno selaku ketua Gapoktan.Desa Gandri kecamatan Sragi mengatakan, Dirinya ingin sampaikan dengan teman- teman media, ya sekarang saya ambil contoh di daerah saya kerja, Desa Gandri ini 99% petani, kemudian untuk kebutuhan pupuk nya itu dan lahannya itu ada yang lebih dari 2 hektar, dan kebutuhannya itu sangat luar biasa kalau RDKK mungkin cuma rekomendasi nya itu 2 musim, kita bisa 3 musim, bahkan ada yang lebih mepet lagi ada yang 3 bulan panen.

” Nah semua dinamika ini lah berkembang, kemudian dalam penyusunan RDKK itu banyak juga di pengaruhi, Arti nya yang jadi peraturan kementan, bahwa setiap anggota kelompok itu yang boleh mengajukan RDKK atau kebutuhan pupuknya itu maksimal 2 Hektar per anggot. Dari pengajuan RDKK itu seluruhnya tidak di akomodir oleh pemerintah, ” ungkapnya.

Lanjut Suyatno, contoh sekarang setiap anggota yang sudah membuat RDKK dengan maksimal 2 Hektar , di akumulasi kan kalau kita bisa tanam 3 kali berarti 4 kwintal X 3 ya 1200 kilogram untuk 1 tahun ini, untuk urea kita Lampung Selatan hanya dapat 58% dari total RDKK, 58% untuk urea untuk NPK nya hanya 21%

“Kita pengen tau dulu kenapa sih seperti ini, keluhannya dari masyarakat, kok langka, kok sulit , jawaban nya ada disitu , rantai itu tidak bisa dipisahkan , artinya dari pengajuan sudah seperti itu ,alokasi hanya 58% ,artinya 1tahun hanya 70 kwintal sekian, sedangkan kalau kita turutin mereka 1 Musim itu tidak cukup 4 kwintal ,” paparnya.

Makanya kita siasati, terutama di bulan Mei ,Juli kemaren penyerapan kita sudah.perhitungkan, kalau kita jojong terus, bakal nanti di akhir tidak ada pupuk, makanya kami kadang – kadang perlu juga pendamping dari seluruh stekolder, saya katakan kalau kami itu mengerem penyaluran di bulan Agustus September tidak ada alokasi, nanti petani di bulan November tidak bisa punya pupuk, mau minta ke siapa, kami di Gapoktan nanti akan kesulitan , akan menjadi ya kayak begini Sorotan.

“Harapannya negara bisa lebih berpihak pada petani , memberikan Alokasi yang lebih kepada petani,” pungkasnya.

 

Laporan ; Beddi Rizal

Related posts

Jalin Sinergitas Bersama Tokoh Agama, Babinsa Nagrak Hadiri Wisuda Santri

Bangkit Pasca Pandemi Penjualan Mobil Niaga Bekas Makin Menggeliat

Ini Penjelasan Ibu Tuti Selaku Penjual Tanah seluas 4.173 M³ Yang di Klaim Warga