Serangan Hama Burung Pipit, Resahkan Para Petani

PAMEKASAN,  INFODESAKU – Kerasahan dan kekhawatiran menimpa para petani di Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Madura, Jawa Timur. Pasalnya hama burung pipit (Taeniopygia guttata) mulai menyerang tanaman padi milik petani, seperti yang dialami oleh para petani yang ada di Kecamatan Palengaan sejak sepekan terakhir.

Berdasarkan hasil pantauan Infodesaku, hama burung pipit umumnya menyerang tanaman padi yang baru mekar dan sudah berisi di sejumlah areal persawahan milik para petani. Kamis (25/1/2018).

Selain kegiatan mengusir petani juga melakukan cara-cara tradisional untuk mengusir hama meresahkan tersebut. Seperti memasang orang-orangan sawah dan bendera dari plastik.

Salah seorang petani yang ditemui di lokasi, Asnito mengaku  hama burung pipit membuat para petani menjadi kewalahan saat menghalau burung pemakan biji-bijian ini. Umumnya burung ini lebih suka memakan bulir padi yang baru berisi.

“Umur padi yang dimakan oleh burung pipit bervariasi mulai dari yang baru mekar hingga yang telah berisi,” jelasnya.

Lanjut ia, Para petani harus menjaga areal tanaman padi sejak pagi hingga sore agar tidak dimangsa burung pipit yang jumlahnya mencapai ribuan.

“Hama burung pipit yang menyerang tanaman padi jumlahnya banyak,” tambahnya.

Terpisah, petani lainnya Ismail menambahkan, burung pipit yang menyerang tanaman padi harus dijaga ketat secara bergiliran melibatkan seluruh anggota keluarga.

“Tanaman padi yang sedang berisi harus dikawal sampai ke tengah areal sawah, karena burung pipit dalam jumlah besar itu bersembunyi dalam daun padi sambil mengisap bulir padi. Petani menduga bahwa serangan hama burung pipit terkait umur tanaman padi yang sangat bervariasi, sehingga membuat hama tersebut leluasa dalam merusak dan memakan bulir padi,” ungkapnya.

Masih kata Ismail, setiap kali memasuki awal mekarnya padi hingga fase pengisian bulir padi, burung pipit selalu saja menjadi musuh petani. Kalau tidak dirawat dan dijaga dengan baik, tentu saja akan mendatangkan kerugian bagi kami,” jelasnya.

“Petani tidak me­ngang­gap sepele serangan hama itu, karena bila tidak serius ditangani akan berdampak terhadap gagalnya panen,” pungkasnya.

Laporan : Abdul Chalik

Related posts

Dilakukan Penilaian, RW 11 Desa Wanaherang Sebagai Perwakilan Kabupaten Bogor Lomba Siskamling

Pasar Kalianda di H-5 Hari Raya Idhul Fitri 2023, Pengunjung meningkat 75%

Jaga Ekosistim, Kodim Lampung Timur Tanam 1000 Pohon Mangrove