Kades Galuga Harapkan Data Base Desa Jadi Acuan Pemerintah Tetapkan Penerima Rastra

BOGOR, INFODESAKU – Banyaknya warga miskin yang tidak mendapat bantuan Rastra (Beras Sejahtera) membuat sejumlah pemerintah desa di Kabupaten Bogor kebingungan. Seperti yang dialami pemerintah Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Dari 600 warga miskin yang terdata dalam data base desa, hanya 189 warga miskin yang terdata dalam penerima bantuan rastra tersebut. Maka tak heran, kepala desa sebagai pimpinan di pemerintah desa menjadi kambing hitam.

Hal tersebut diungkapkan kepala Desa Galuga Endang Sudjana di sela penyaluran Rastra kepada 189 warga miskin, Kamis (15/03/2018) pagi tadi.

Oleh karenanya, dirinya berharap kedepan data base berdasarkan data yang dimiliki pemerintah desa dapat diterapkan pemerintah.

“Jadi mohon data base kami yang dulu itu dikembalikan lagi, kan data base kami dulu itu kurang lebih 600, sementara yang kita dapat sekarang hanya 189 itu pun kami sudah 3 kali Ke BPS, yang tadinya hanya 100 sekian ditambah 61 jadi 189, hasil perjuangan kita bulak balik ke cibinong sampai 3 kali,” ungkapnya.

Karena, lanjut ia, jika mengacu data 189 itu, masih banyak warga di Desa Galuga yang sangat membutuhkan. Adapun sisa dari data menurut data yang ada di desa itu sebanyak 600 itu adanya di daftar tunggu.

Sementara menurut informasi, prosesnya itu 3 bulan paling cepet dan 6 bulan paling lama. Masyarakat tidak tahu menahu, dan kepala desa yang disalahkan.

“Kebanyakan masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan ini larinya ke politik, sebab kepala desa itu tidak jauh dengan politik. Bahkan ada bahasa begini, saya itu pendukung utama dan saya tuh orang miskin. Saya senang dengan kinerja pak lurah karena pingin ada perubahan di desa galuga tapi kenapa tidak diperhatikan,” ujarnya menirukan keluhan warganya.

Padahal menurut Endang, dirinya bukan tidak memperhatikan, bahkan dirinya sudah memperjuangkan sampai 3 kali ke pemda itu salah satu bentuk memperjuangkan warganya, supaya minimal kuotanya tidak terlalu jauh hilangnya.

“Keinginan kita pemerintah lebih peka lagi, lebih membantu setiap wilayah terutama desa galuga, karena di galuga itu paling banyak orang miskinnya dibanding desa-desa lain. Tapi kenapa, paling banyak warga miskinnya tapi paling sedikit kuotanya se-Kecamatan Cibungbulang,” keluhnya.

Laporan : KN/IES

Related posts

Paguyuban Pajajaran Anyar Gelar Milangkala Kelima, Hadirkan Seni Budaya Nusantara

Sosialisasi Perda Kemajuan Kebudayaan di Kabupaten Sukabumi, Ini Tanggapan Ketua Komisi IV

255 Peserta Semarakkan Kegiatan Pasang Giri Ibing Silat Antar Paguron