Nasib Petani Penggarap, Hanya Menyambung Hidup

GARUT, INFODESAKU – Panen merupakan waktu yang ditunggu-tinggu bagi semua petani, begitupun dengan Titin Supriyatin, seorang petani penggarap asal Kampung peundeuy, Desa Cibiuk Kidul, Kecamatan Cibiuk, Garut.

Ibu tiga orang anak ini ng yamenggarap sawah milik orang kota yang terletak di Cilanjung, Desa Cipareuan, sedang melakukan panen dengan dibantu oleh anaknya Ubay Abdillah (9 tahun). Senin, (02/04).

Disela-sela proses memanen, Titin menuturkan, nasib seorang petani penggarap itu tidaklah menguntungkan karena hasil dari panen tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya apa lagi untuk membiyayai kedua anaknya yang masih sekolah.

“Menggarap sawah orang ini hanya penyambung hidup saja, apalagi sekarang harga pupuk naik sementra harga gabah turun, jadi tidak seimbang antara biaya produksi dengan hasil panen,” tuturnya.

Titin juga mengeluhkan, disaat kehidupan ekonomi yang semakin sulit dirinya tidak dapat bantuan seperti tetangganya yang mendapat sejumlah bantuan dari Pemerintah seperti, PKH, KIS dan Rastra atau pun bantuan bibit padi.

“Sayah tidak seberuntung tetangga yang mendapat bantuan pemerintah, dua anak saya masih sekolah, yang satu SMP dan sibungsu kelas dua SD keduanya pun tidak dapat bantuan,” pungkasnya sambil mengusap air mata.

Laporan : BHEGIN

Related posts

Dilakukan Penilaian, RW 11 Desa Wanaherang Sebagai Perwakilan Kabupaten Bogor Lomba Siskamling

Pasar Kalianda di H-5 Hari Raya Idhul Fitri 2023, Pengunjung meningkat 75%

Jaga Ekosistim, Kodim Lampung Timur Tanam 1000 Pohon Mangrove