Kemenpar Bersama Disbudpar Sumut Adakan Workshop Sadar Wisata dan Sapta Pesona Bagi ASN Kota Medan

SUMUT, INFODESAKU – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia bekerjsama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara menggelar pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bentuk Workshop Sadar Wisata dan Sapta Pesona bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pariwisata dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kota Medan. Kegiatan yang diadakan pada Selasa lalu (05/08) tersebut berlangsung selama sehari dan bertempat di ruang pertemuan Hotel Grand Antares, Kota Medan.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang Bina Pemasaran Pariwisata Mukhlis Nasution. Dalam sambutan yang dibacakan, Kadisbudpar berterimakasih kepada Kemenpar atas terselenggaranya workshop tersebut. Diharapkan peningkatan serta penerapan Sadar Wisata dan Sapta Pesona di kalangan ASN akan menjadi sebuah contoh bagi masyarakat luas. Mukhlis menambahkan, masyarakat Sumut bahkan yang bekerja di sector pariwisata, masih belum semuanya memiliki kesadaran wisata sehingga belum maksimal menerapkan Pelayanan Prima dalam berinteraksi dengan wisatawan yang datang.

“Pernah saya nginap di salah satu hotel, ngga usahlah disebutkan hotelnya hotel apa karena kurang etis. Saya mau sarapan dan melihat sendok garpu di mejanya ngga ada, kemungkinan habis. Lalu Saya datangi salah satu pegawai yang sedang melap-lap meja sambil meminta sendok garpu. Eh dijawab, “Bapak tidak lihat saya sedang kerja?” katanya mencontohkan.

Ujang Sobari dalam sambutannya mewakili Asdep Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga menyatakan bahwa dengan berkumpulnya perwakilan dari beberapa OPD dalam satu ruangan seperti saat itu, mudah-mudahan bisa saling berkomunikasi sehingga bisa bersinergi lebih baik dalam memajukan pariwisata di Sumut.

Senada dengan Ujang, Rina Fitriana, akademisi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, yang menjadi salah satu narasumber dalam workshop hari itu menyampaikan bahwa pariwisata adalah kegiatan yang lintas sektoral dan multidimensional sehingga diperlukan kerjasama beberapa pihak yang tergabung dalam Pentahelix pariwisata yang terdiri dari masyarakat sebagai pelaku utama, pemerintah sebagai pembuat kebijakan, media cetak maupun elektronik, swasta, dan akademisi.

“Misalkan mau menata sebuah destinasi, itu perlu dicari tahu bagaimana sifat lingkungannya, berapa daya tampungnya, aman tidaknya dari kemungkinan bencana. Itu belum jadi saja sudah berapa pihak yang terlibat? Ada akademisi yang melakukan kajian, ada Dinas Lingkungan Hidup, ada masyarakat di tempat tersebut, ada Pemerintah Desa, dan sebagainya. Belum lagi 3A nya. Sehingga tidak mungkin pariwisata bisa maju apabila hanya Dispar yang bergerak tapi tidak bersinergi dengan pihak-pihak lain, termasuk dengan OPD terkait di Pemerintahan,” ujarnya menerangkan.

Di akhir acara, semua peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masingnya melakukan identifikasi terhadap beberapa destinasi yang ada di Kota Medan. Diharapkan dengan adanya identifikasi sarana prasarana di kawasan wisata tersebut bisa memberikan masukan pada masing-masing perwakilan OPD yang hadir tentang apa yang masih dibutuhkan dan harus dibenahi di beberapa destinasi wisata Kota Medan. Kegiatan hari itu ditutup dengan foto bersama panitia, peserta dan narasumber.

Laporan : EPF

Related posts

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional

Kadis PMD Lampung Selatan Tinjau Pembangunan Objek Wisata Way Kerinjing Legend Emas Setajau