Kemenpar Bersama Disbudpar Provinsi Sulawesi Selatan Berikan Pelatihan Pengelolaan Homestay di Bulukumba

SULSEL, INFODESAKU – Homestay yang akhir-akhir ini menjadi salah satu program prioritas Kemenpar merupakan sebentuk bisnis yang memiliki potensi usaha yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan untuk memulai usaha homestay yang merupakan pemanfaatan kamar yang tidak dipakai dalam rumah tinggal, masyarakat tidak membutuhkan modal yang besar. Yang dibutuhkan dalam bisnis homestay hanyalah kemampuan manajerial dan pelayanan yang prima terhadap wisatawan. Homestay juga menjadi salah satu alternatif akomodasi yang diharapkan menjadi sarana dalam membantu wisatawan mempelajari budaya dan mengenal masyarakat dengan lebih baik.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba Ali Saleng melalui sambutan yang dibacakan Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata, Andi Ayu Cahyani, saat membuka kegiatan Pelatihan Pengelolaan Homestay yang bertempat di Hotel Agri pada Rabu lalu (21/08). Dalam kesempatan ini Ali juga mengungkapkan terimakasih kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia yang sudah memfasilitasi pelatihan ini. Pelatihan sehari yang diikuti oleh 50 penglola homestay dan perwakilan pokdarwis ini bertujuan memberikan pembekalan agar para pengelola dapat menjalankan homestay dan memberikan pelayanan prima kepada wisatawan yang menginap.

Dalam pelatihan kali ini dihadirkan beberapa narasumber pusat dan lokal yang memberikan teori dan praktek kepada para peserta. Rina Fitriana, narasumber Kemenpar yang juga akademisi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, dalam paparannya menyatakan bahwa usaha homestay berbeda dengan hotel, dimana homestay sebagai sebuah alternative akomodasi lebih menitikberatkan pada pembelajaran budaya yang ada di masyarakat.

“Hotel dan homestay walaupun keduanya sama-sama akomodasi dan diharapkan memberikan pelayanan prima, jelas berbeda dalam hal karakteristik. Hotel lebih menitikberatkan pada fasilitas, sementara kekuatan homestay terletak pada budaya dan cara hidup pengelolanya yang menjadi suatu jenis atraksi tersendiri bagi wisatawan yang menginap,” katanya menerangkan.

Pelatihan hari itu menampilkan narasumber perwakilan Perhimpunan Hotel dan Retoran Indonesia (PHRI) yang memberikan praktek mengenai table setting dan making bed pada para peserta. Pelatihan hari itu ditutup dengan sesi Tanya jawab antara peserta dengan para narasumber.

Laporan : EPF/red

Related posts

Iwan Setiawan Akan Bangun Akses Jalan Kawasan Wisata Lebih Baik, Untuk Mendorong Babakan Madang Sebagai Wilayah Destinasi Wisata

Iwan Setiawan Pastikan Pengamanan Idul Fitri 1444 H Berjalan Dengan Baik

Melalui Layanan Samsat Ngabuburit, Pemkab Bogor Sinergi Dengan Samsat Tingkatkan Budaya Taat Pajak