Wali Murid Keluhkan Penjualan Buku LKS, Kepala Sekolah SMPN 4 Nyantai di Tempat Refleksi

TANGERANG, INFODESAKU – Praktek jual beli Buku LKS (Lembar Kerja Siswa) masih saja ditemui di Sekolah-sekolah di Kabupaten Tangerang, seperti halnya SMPN 4 Pasar Kemis yang berlokasi di jl.Leles Ketos RT.02/ RW.02, Desa Sindangsari, Kecamatan Pasar Kemis. Senin, (27/01).

Siti Khadijah salah satu Wali murid SMPN 4 Pasar Kemis mengatakan, selama dua Tahun dirinya membayar uang Kas Rp. 110.000 rupiah per bulan, tetapi didalam buku kas nominal yang tertulis hanya Rp. 100.000 rupiah, di tambah untuk membeli Buku LKS sebesar Rp 165,000 rupiah, belum lagi pungutan biyaya yang tidak boleh tidak harus dibayar untuk perlengkapan seragam sekolah, seperti baju olahraga, batik, dasi dan topi.

” Bayar bulanan Rp 110,000 rupiah, sementara buat acara tour ke Bandung, itu ngambil dari uang kas,untuk bayar buku LKS itu Rp. 165.000 rupiah, itu tidak boleh tidak harus beli kata kepala sekolah dan guru,” papar Siti.

Siti yang tergolong keluarga kalangan ekonomi bawah sangat keberatan untuk membayar pungutan tersebut, mengingat buat makan sehari-hari saja susah, dirinya menginginkan pungutan-pungutan itu dihapus.

” Boro-boro buat beli baju batik, baju olah raga, beli buku dan bayar uang iuran bulanan, buat makan juga saya susah,” ungkap Siti.

Drs.H.Maksum Kepala Sekolah SMPN 4 Pasar Kemis, saat dikompirmasi terkait adanya penjualan buku LKS dan pungutan-pungutan lainya, tidak ada di Kantornya dan ketika dihubungi melalui WAnya, dengan santainya ia menjawab sedang dipijit repleksi.

“Saya lagi Repleksi pak,” kata Maksum singkat dan langsung memutus sambungan telepon whatsapp.

 

Laporan : Marwan/Wiji Lastini

Related posts

Bangkit Pasca Pandemi Penjualan Mobil Niaga Bekas Makin Menggeliat

Ini Penjelasan Ibu Tuti Selaku Penjual Tanah seluas 4.173 M³ Yang di Klaim Warga

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Camat Bilang Begini