Kemenparkeraf dan Universitas Bangka Belitung Berkolaborasi Tingkatkan SDM Desa Wisata

BABEL, INFODESAKU – Dalam menghadapi era adaptasi kebiasaan baru, terdapat satu aspek yang ditekankan dalam penyelenggaraan kegiatan wisata yaitu aspek kesehatan. Untuk menjamin terjaganya kesehatan wisatawan dan pengelola destinasi, salah satunya Desa Wisata, kegiatan wisata harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Pemerintah. Dengan maksud mempersiapkan Desa Wisata untuk mampu memenuhi hal tersebut, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Universitas Bangka Belitung (UBB) kembali mengadakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata Regional IA (Sumatera) di Hotel Santika, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung pada Selasa (01/08/2020)

Bimtek ini adalah fasilitasi Kemenparekraf untuk UBB dan Desa Wisata binaannya sebagai tindak lanjut dari kegiatan Training of Trainers Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang telah diselenggarakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia. Narasumber dalam kegiatan ini adalah akademisi UBB, dengan peserta Bimtek sebanyak 25 (dua puluh lima) berasal dari Desa Wisata Pelagas, Kabupaten Bangka Barat, yang merupakan salah satu Desa Wisata binaan Universitas Podomoro.

Dalam sambutannya, Rinto Taufik Simbolon, Analis Kebijakan Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, menyatakan bahwa tujuan diadakannya Bimtek Pendampingan Desa Wisata di Kabupaten Bangka Barat ini adalah untuk meningkatkan peringkat desa wisata sehingga bisa membawa kesejahteraan yang lebih baik untuk masyarakat.

“Pariwisata adalah sektor yang murah dan mudah serta cepat untuk dikembangkan. Kita punya alam yang indah dan budaya yang kaya dan beragam. Ini kalo diiringi dengan pelayanan prima dan kemasan yang baik, bisa sangat memuaskan bagi wisatawan yang mencari pengalaman. Terlebih di Desa Wisata yang kehidupan sehari-harinya penuh dengan tradisi dan kearifan lokal. Nah inilah yang merupakan produk wisata yang menjual,” terangnya.

Materi yang diberikan dalam Bimtek ini adalah CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability), Pengembangan Potensi Produk Pariwisata yang terdiri dari Exploring, Packaging and Presentasion, serta Sadar Wisata dan Pelayanan Prima di era new normal yang akan membuat mereka mampu menyelenggarakan kegiatan wisata yang sehat, aman, dan nyaman serta memberi kepuasan kepada wisatawan. Bimtek ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi tes rapid, pemakaian masker, penyemperotan ruang pertemuan dengan desinfektan dan penerapan jaga jarak fisik.

Setelah pelaksanaan Bimtek di daerah masing-masing, 109 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia akan menjalankan program Pendampingan Desa Wisata hingga saat penilaian di bulan Oktober 2020. 20 (dua puluh) besar Desa Wisata yang dianggap paling berhasil dalam pendampingan ini akan diberikan apresiasi pada bulan November 2020.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Pemkab Sukabumi Gelar HPN Tahun 2023, ” Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”

Tingkatkan Transparansi, Pj Bupati Brebes Minta Kades Buat LHKPN

WABUP Hadiri Rapat PARIPURNA DPRD, Laporan Masa Sidang Ke 1 Dan Penyampaian Nota Pengantar RAPERDA