Cinanas Kembali Dilanda Bencana, Akses Warga Terisolir

BREBES, INFODESAKU – Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang mengguyur wilayah Selatan Kabupaten Brebes, kembali mengakibatkan bencana longsor dan putusnya jembatan serta jalan, yang ada di Desa Cinanas Kecamatan Bantar Kawung, Jumat (18/11/2022).

Kepala Desa Cinanas, Hensika Sindi Setiawan membenarkan jika di wilayah desanya mengalami bencana hebat, yang mengakibatkan sejumlah rumah terdampak longsor hingga amblasnya sejumlah jembatan dan terputusnya jalan yang ada di beberapa dusun perkampungan.

“Betul terjadi brncana longsor dan amblasnya jembatan disejumlah titik. Tapi Alhamdulilahnya tidak ada korban,” ucap Sindi, dihubungi wartawan.

Senada, Tokoh Masyarakat Dusun Karang Gempol, Komar menuturkan jika wilayah Desa Cinanas mengalami beberapa bencana, seperti longsor yang mengakibatkan rumah warga rusak dan terputusnya jalan, serta amblasnya jembatan hingga memutus akses lalu lintas warga.

“Untuk kali ini begitu parah bencananya dibanding bulan lalu. Rumah warga ada yang rusak karena longsor, jembatan putus dan jalan tertutup karena longsor,” ujarnya.

Komar menjelaskan, untuk Desa Cinanas yang kembali dilanda bencana  longsor, terjadi lagi di Dukuh Karang Poh  sebanyak 2 rumah rusak berat dan 1 rumah tertimbun tanah longsoran, Jalan Dukuh Tambakan tertutup longsor, Jembatan Dukuh Muara rusak berat amblas, jembatan Weringin -Karang Benda rusak berat, dan akses Jalan Karang Sengon Barat jembatan atas hanyut.

“Semoga ini menjadi perhatian semua pihak untuk dapat segera menanggulangi secara bersama. Untuk warga masyarakat, mari kita waspada dengan kejadian ini. Karena, intensitas hujan tinggi sering terjadi di ahir tahun, dan semoga kita selaku dalam lindungan Allah SWT,” tutup Komar sembari mengucap Amin.

Salahsatu warga Dusun Karang Gempol, Yunandani (25) yang biasa bekerja setiap harinya di Pasar Bumiayu, mengatakan jika akibat hujan deras tersebut, membuat kali kuya mengalami banjir dan memutus jalan yang ada.

“Banjirnya gede banget, jadi gak bisa lewat dan terpaksa lewat alternatip jalan dukuh wiru,” ujarnya.

Dia menuturkan, meskipun sudah ada jembatan yang belum lama dibangun, namun belum maksimal. Hal itu lantaran jembatan belum lama dibangun tersebut, kondisnya kecil dan tidak sebanding dengan luas sungai yang ada.

“Ada jembatan juga kecil, jadi kalau banjir ya tetap gak bisa lewat. Sebab, yang sebagiannya lagi, pasti kena banjir saat banjir. Kalau harapan kami, adanya penambahan jembatan atau peningkatan jalan sesuai saran dari Dinas PSD Taru Pemali,” pintanya.

Sementara itu, Data Dinas PU SDA Taru Jawa Tengah, Eko Yunianto dalam laporannya menyatakan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Brebes, mencatat bencana banjir dan tanah longsor oada Jumat (18/11) pukul 17.00-18.00 WIB, update pukul 20.40 WIB lokasi Kecamatan Bantar Kawung Desa Cinanas, Desa Buaran, dan Desa Bantar Kawung.

“Sementara di Kecamatan Paguyangan berada di Desa Winduaji , Kecamatam Sirampog kronologi umum pukul 15.30 WIB. Wilayah Brebes Selatan diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan petir, yang mengakibatkan telah terjadinya banjir dan longsor yang tersebar di 3 kecamatan,” tulisnya.

Adapun wilayah terdampak bencana, kata dia, diantaranya Desa Cinanas mengalami  longsor, Desa Bantarkawung mengalami banjir, dan dmDesa Buaran mengalami banjir. Sekebtara untuk Kecamatan Sirampog berada di Desa Igir Gowok mengalami banjir, dan Kecamatan Paguyangan berada  di Desa Winduaji mengalami banjir.

“Untuk korban jiwa nihil. Sementara kerugian materil masih dalam pendataan,  dan tim assesmen belum bisa bergerak lantaran cuaca yang masih hujan dengan intensitas tinggi. Adapun kerusakanya jembatan terputus, jalan terputus, rumah warga,” tutupnya melaporkan.

Sebagai informasi, akibat hujan deras yang terjadi ini, akses warga di Dusun Karang Gempol juga terputus seperti Jembatan Kali Kuya yang tidak bisa dilintasi karena banjir akibat pembangunan jembatan berkapasitas kecil yang tidak menyeluruh. Serta banjir kali kuya juga mengakibatkan sejumlah sawah warga, terus menerus tergerus, hampir mencapai jalan yang ditandai tugu selamat datang desa. Sehingga, akses wargapun terpaksa harus melintasi alternatip jalan lain seperti Kampung Kubangsari-Dukuh Wiru dengan kondisi yang cukup jauh. (Rif/Idr/Ams/As)

 

Related posts

Lahan Seluas 4.173 M2 Diklaim Warga, PT. PTP Persilahkan Untuk Tempuh Jalur Hukum

Puisi Puisi Soleh Sohih

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional