Kehebatan Wanita Desa Jomblang Dalam Program Padat Karya

BLORA, INFODESAKU – Pekerjaan pembangunan fisik pada umumnya melibatkan pekerja pria, dikarenakan dibutuhkan tenaga yang ekstra untuk melakukannya. Pekerjaan mengaduk campuran, pecah batu, mengusung dan pasang di bawah terik matahari, memang seyogyanya dilakukan oleh pria.

Namun ada keunikan tersendiri dalam pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Jomblang , Kecamatan Jepon, sekitar kurang lebih 15 orang wanita, turut bekerja di proyek yang didanai dari Dana Desa, yaitu membuat talud penahan di Rt 04 Rw 01, dengan panjang 300 meter, lebar 0,3 meter dan tinggi 1,25 meter, dengan anggaran sebesar Rp. 150 juta.

Kepala Desa Jomblang, Wawan Heri S menyampaikan, keikutsertaan para wanita itu untuk menambah penghasilan mereka, yang rata – rata suaminya bekerja diluar kota, ya saya tidak bisa menolak, mereka juga berhak bekerja dengan alasan kebutuhan ekonomi, tapi ternyata etos kerja mereka tidak kalah dengan kaum pria, ibu – ibu itu sangat kuat, dan tidak pernah mengeluh.

“Saya tidak bisa mengelak ketika ibu-ibu itu menyampaikan keinginannya untuk turut bekerja seperti ini, dan ternyata etos kerja mereka tidak kalah dengan kaum pria, ibu – ibu itu sangat kuat serta tidak pernah mengeluh, ” ungkapnya.

Saat tim Infodesaku mengkonfirmasi salah seorang pekerja wanita, Sajinah yang berusia 62 tahun, jelas sudah tidak muda lagi, namun masih cekatan memainkan cangkul untuk membuat adukan, pasir dan semen itu.

“Kami sangat berterima kasih kepada pak Kades, sudah diijinkan ikut bekerja di proyek desa, jadi kami bisa mendapatkan penghasilan, setiap harinya, karena suami kami bekerja diluar kota, penghasilannya juga tak tentu,” jelasnya. Begitu juga dengan pekerja wanita yang lain, alasan yang sama dikemukakan oleh mereka.

Tak ketinggalan, peran dari Bintara Pembina Desa ( Babinsa ) yang berasal dari unsure TNI dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat ( Bhabinkamtibmas ) dari Kepolisian, yang bersinergi bergotongroyong dan bahu membahu, membantu pelaksanaan pembangunan desa, agar berjalan dengan baik dan lancar, mereka turun langsung ikut bekerja bersama warga.

Kapolsek Jepon, AKP. Sudarno saat menjadi pembicara dalam sosialisasi keamanan dan ketertiban umum, di Pendopo Kecamatan Jepon, menyampaikan, setiap hari mereka berkeliling, bergantian dari satu desa ke desa yang lain, sesuai dengan wilayah tugasnya.

“Bapak/ibu Kades tidak usah sungkan untuk berkoordinasi, atau meminta bantuan kepada personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas kami, kami memang ditugaskan untuk mengawal dan mendampingi pelaksanaan pembangunan di desa – desa anda, mari kita bersinergi” paparnya, dan diamini oleh Danramil Jepon yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Blora, Gunadi, menghimbau agar penggunaan dana desa tepat mutu dan sasarannya.

“Pembangunan fisik desa tidak melulu untuk menghabiskan anggaran saja, tapi harus diperhatikan mutunya contohnya adalah pavingisasi jalan. Kami sangat mengharapkan agar desa melakukannya, jalan paving memang mahal sehingga volumenya tidak bisa maksimal, akan tetapi kualitasnya jauh lebih baik, lebih tahan lama dari kerusakan minimal 5 tahun umumnya, dan lebih mudah perawatannya. Biasanya landasan paving ambles tinggal ambil pavingnya kemudian diurug kembali bagian yang ambles itu dan dipasang kembali, kalau pavingnya yang pecah tinggal diganti selesai dan mudah. Untuk paving K 300 memang mahal di awalnya, tetapi mampu menahan beban tonase hingga 10 ton lebih dan dapat menyerap air, sehingga air lingkungan kita terjaga serta tidak mengalami kekeringan di saat kemarau panjang tiba.” Pungkasnya.

Laporan : WIEN

Related posts

Arak Dongdang Hiasi Hajat Bumi di Desa Bendungan

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional