Dosen STP Trisakti Mengolah Emping Melinjo Jadikan Pangan Modern

SERANG, INFODESAKU – Ada pemandangan yang tidak biasa di Desa Wisata Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Tampak kursi-kursi dan peralatan membuat kue memadati halaman depan rumah salah satu warga yang berada pas di seberang tugu Desa Wisata. Pada pagi hari itu, Ibu-ibu anggota PKK yang berjumlah sekitar 25 orang sedang menanti tim abdimas Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti yang akan mengadakan pengabdian masyarakat yang dilakukan dalam rangka Program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang digagas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia dengan salah satu agendanya adalah pelatihan membuat panganan dari bahan dasar pangan lokal emping melinjo. Pada Sabtu (28/07/2019).

Dalam sambutannya, Sukarsono selaku Ketua Pokdawis menyatakan rasa terimakasihnya pada STP Trisakti yang selama ini telah melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap masyarakat di Desa Wisata Cikolelet.

“Saya mewakili seluruh masyarakat Cikolelet mengucapkan terimakasih atas pembinaan yang sudah dilakukan STP Trisakti selama ini. Kami warga desa tidak bisa membalas kebaikan Bapak Ibu dosen, tapi kami yakin ini menjadi catatan amal kebaikan Bapak Ibu semua di mata Allah SWT. Kami percaya Cikolelet akan bisa menjadi desa wisata yang maju dengan adanya pembinaan dari Bapak dan Ibu dosen STP Trisakti,” katanya.

Pramudito, dosen pastry yang pada hari itu memberikan praktek mengatakan bahwa pemilihan emping melinjo sebagai bahan pangan lokal yang dikembangkan menjadi cookies diambil berdasarkan ketersediannya yang melimpah dan harganya yang relative terjangkau di Desa Cikolelet. Terdapat 2 (dua) resep yang akan dipraktekkan di depan Ibu-ibu pada hari itu, yakni resep emping coklat dan cookies emping.

“Emping melinjo ini kan produksinya melimpah disini. Kalo dimakan polosan atau sekedar ditambah rasa menis atau pedas sudah biasa. Saya berharap mudah-mudahan dengan adanya praktek membuat panganan ini Ibu-ibu bisa memanfaatkannya untuk menambah nilai jual emping tadi. Dan ini juga untuk membuktikan bahwa emping melinjo yang merupakan panganan tradisional apabila diolah dan dikemas dengan baik, cita rasanya tidak kalah dengan panganan yang berbahan dasar modern dan mahal,” terang Pramudito.

Juju, salah satu peserta pelatihan menyatakan kegembiraannya bisa mengikuti pelatihan yang berlangsung pada hari itu.

“Resepnya ternyata sederhana ya, padahal hasilnya enak, keliatan bagus dan mahal. Tadinya dikira bikinnya susah, eh ternyata gampang dan harga bahan-bahannya juga terjangkau,” ujarnya.

Laporan : RF/EPF

Related posts

Arak Dongdang Hiasi Hajat Bumi di Desa Bendungan

Dinas PMD Lamsel Adakan Pembinaan Desa – Desa Wisata

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional