Kemenparekraf dan STP Trisakti Tingkatkan SDM Pariwisata Desa Cikolelet Serang Melalui Bimtek Pendampingan

SERANG, INFODESAKU – Eksistensi Desa Wisata sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Sebagai salah satu wujud dukungan Pemerintah untuk Desa Wisata dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi yang bertempat di Hotel The Acacia, Anyer, Kabupaten Serang, pada Jumat (21/08/2020).

Bimtek ini merupakan fasilitasi yang diberikan Kemenparekraf bagi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (STP Trisakti) dan binaannya Desa Wisata Cikolelet sebagai salah satu peserta dalam program Pemberdayaan Desa Wisata Berbasis Pendampingan. Bimtek diikuti oleh 25 (dua puluh lima) peserta yang berasal dari pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Cikolelet yang terletak di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

Narasumber dalam pelatihan ini adalah Akademisi STP Trisakti yang sebelumnya telah mendapat pelatihan dalam Training of Trainers Pendampingan Desa Wisata yang telah diadakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia dan diikuti perwakilan dari 109 (seratus sembilan) Perguruan Tinggi secara online dan offline. Adapun materi yang diberikan meliputi Gambaran Penerapan Sadar Wisata dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) di Desa Wisata, serta Pengembangan Potensi Produk Pariwisata yang meliputi Exploring, Packaging dan Presentation.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Desty Murniati selaku Fungsional Madya Kemenparekraf menyatakan bahwa kegiatan Bimtek ini merupakan usaha bersama Pemerintah dan Akademisi sebagai pihak-pihak dalam pentahelix pariwisata untuk menigkatkan SDM pariwisata di daerah.

“Kami berharap semua materi yang tersampaikan dapat diterapkan di Desa Wisata sebagai persiapan dalam menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru dimana pariwisata memiliki sebuah aspek yang harus betul-betul diperhatikan, yaitu aspek kesehatan,” terangnya.

Kegiatan Bimtek ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi tes rapid, pemakaian masker, penyemperotan ruang pertemuan dengan desinfektan dan penerapan jaga jarak fisik.

 

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Jalin Sinergitas Bersama Tokoh Agama, Babinsa Nagrak Hadiri Wisuda Santri

Bangkit Pasca Pandemi Penjualan Mobil Niaga Bekas Makin Menggeliat

Ini Penjelasan Ibu Tuti Selaku Penjual Tanah seluas 4.173 M³ Yang di Klaim Warga