Kemenparekraf Tingkatkan SDM Pengelola Desa Wisata di Maluku Lewat Bimtek Pendampingan

MALUKU, INFODESAKU – Untuk meningkatkan kapasitas SDM Desa Wisata khususnya pada masa adaptasi kebiasaan baru dimana protokol kesehatan diterapkan dalam kegiatan wisata, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDM Kemenparekraf) bekerjasama dengan 2 (dua) Perguruan Tinggi melaksanakan Kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan Desa Wisata Regional IIB (Maluku) pada hari Rabu-Kamis (14-15/10/2020).

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai sosialisasi dan pembekalan pokdarwis/pengelola desa wisata dalam hal adaptasi kebiasaan baru di masa Pendemi Covid-19 yang meliputi Sadar Wisata, Sapta Pesona, CHSE, Pelayanan Prima dan Pengembangan Potensi Produk Desa Wisata, agar dapat diterapkan dalam pengembangan desa wisata tersebut.

Bimtek ini difasilitasi Kemenparekraf untuk Politeknik Negeri Perikanan Tual dan Universitas Pattimura yang turut dalam Program Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi. Peserta Bimtek berjumlah 60 (enam puluh) orang diambil dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Hukurila, Desa Hila dan Dusun Telaga serta Desa Wisata Dullah Laut yang kesemuanya merupakan binaan dari 2 (dua) Perguruan Tinggi tersebut. Narasumber Bimtek diambil dari Akademisi Perguruan Tinggi yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainers Pendamping Desa Wisata.

Sambutan dan Pembukaan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Maluku, Mx Marcus J Pattinama, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenparekraf atas fasilitasi Bimtek Desa Wisata di Provinsi Maluku. Harapannya, Pokdarwis sebagai peserta diharapkan dapat mengimplementasikan apa yang diajarkan oleh para Narsum, dan pengembangan Desa Wisata tidak hanya sampai disini saja tapi juga berkelanjutan.

Menurut Pattinama, masyarakat di Desa Wisata harus punya hospitality supaya menjadi daya tarik wisata di Maluku. Membangun Desa Wisata tidak perlu menyamakan dengan daerah yang sudah maju, justru harus memiliki kekhasan tertentu.

“SDM adalah ujung tombak dalam pembangunan Desa Wisata, sehingga apabila SDM nya maju diharapkan akan tercipta Desa Wisata yang berkualitas dan memiliki daya saing,” ungkapnya.

Pembukaan ini juga dihadiri oleh Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional I, Desty Murniati, dan perwakilan dari masing-masing Perguruan Tinggi yang terlibat.

Bimtek ini menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakan hand sanitizer, serta menjaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung. Sebelum Bimtek dimulai, seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti kegiatan setelah dinyatakan hasil tesnya non-reaktif.

 

Laporan : RF/EPF

Related posts

Jalin Sinergitas Bersama Tokoh Agama, Babinsa Nagrak Hadiri Wisuda Santri

Bangkit Pasca Pandemi Penjualan Mobil Niaga Bekas Makin Menggeliat

Ini Penjelasan Ibu Tuti Selaku Penjual Tanah seluas 4.173 M³ Yang di Klaim Warga