Pemdes Majasari Atasi Stunting Lewat Edukasi Pengasuhan Pada Keluarga

GARUT, INFODESAKU – Kepala Desa Majasari Yadi Selamet Riyadi pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan edukasi pengasuhan pada keluarga sebagai upaya intervensi sensitif dalam mengatasi permasalahan stunting (kekerdilan) di wilayahnya, hal itu disampaikan saat membuka “Pelatihan Pengolahan Gizi dan Pengasuhan Anak Stunting” di Aula desa. (18/05).

Yadi lebih lanjut menuturkan pelatihan tersebut guna mengedukasi terkait pengasuhan pada anak serta penyampaian infirmasi penting terhadap keluarga tentang terjadinya konsepsi (pertemuan sel telur dengan sel sperma) sampai 1.000 hari pertama kehidupan anak setelah dilahirkan. Agar anak dapat tumbuh sehat dan terhindar dari stunting sampai dengan usia dua tahun.

“Jadi kita akan mulai dari mempersiapkan kesehatan calon pengantin atau calon ibu. Memastikan asuhan ibu hamil, ibu pasca melahirkan dilakukan sesuai standar dan mendampingi ibu menyusui dan pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK)”, tuturnya.

Sementara Euis Nurhida pemateri dari TA kabupaten menjelaskan pengasuhan itu perlu mengandung tiga prinsip pengasuhan yakni Asah yang merupakan kebutuhan stimulasi mental, Asih yang mencakup kebutuhan emosi dan kasih sayang serta Asuh yakni kebutuhan biomedis seperti pemberian ASI, asupan gizi dan imunisasi.

” Pemberian edukasi mengenai pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan anak, perlu dilakukan dalam tiga fase yang dimulai pada fase kehamilan ibu, pengasuhan pada anak sejak berusia usia nol hingga enam bulan sampai pengasuhan pada anak sejak berusia tujuh hingga 24 bulan”, jelasnya.

Disaat yang sama Kader pemberdayaan masyarakat (KPM)Wida Ningsih menegaskan perlunya dilakukan pemantauan rutin untuk memeriksa tumbuh kembang bayi melalui kartu kembang anak (KKA) dan kartu identitas anak (KIA) orang tua harus memastikan tidak ada kelainan status gizi dan tumbuh kembang pada anak sehingga akan lebih mudah diobati bila terdeteksi dari awal.

“Orang tua harus memastikan tidak ada kelainan status gizi dan tumbuh kembang pada anak sehingga akan lebih mudah diobati bila terdeteksi dari awal”, tegasnya.

Pelatihan tersebut merupakan salah satu reakisasi Dana Desa tahun anggaran 2022 tahap satu dibidang pemberdayaan yang diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari kader posyandu dan PKK Desa Majasari.

 

 

Laporan : Bhegin

Related posts

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional

Pekan Imunisasi Nasional Puluhan Balita Desa Cadasngampar Terima Imunisasi Polio

Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Kasus Pernikahan Dini dan Dampaknya Bagi Generasi Penerus