Dugaan Kecurangan PPDB, Kepala KCD : Menunggu Instruksi Dari Propinsi Jawa Barat

BEKASI, INFODESAKU – Hal tudingan beberapa dugaan kecurangan PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru), dimana banyak temuan yang mengarah ketidak propesional nya oknum Panitia PPDB dan sejumlah oknum Kepala SMA Negeri Kota Bekasi yang ‘enggan dikonfirmasi Pers, pimpinan Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah 3, H. I made Supriatna, S.Pd., M.Si akui belum mengetahuinya.

“Hingga hari kami belum mendapatkan data-data dari teman-teman para Kepala Sekolah berkaitan dengan yang disampaikan pak Gubernur (red: Gubernur Jabar Batalkan 4.791 siswa SMAN yang lolos PPDB). Pendataan ini juga kami lagi menunggu dari Tim Propinsi Jawa Barat,” kata Made, panggilan akrab Kepala KCD wilayah 3, Kamis (20/7/2023) siang.

Coba digali mengapa para Kepala Sekolah enggan dikonfirmasi tentang temuan dugaan kecurangan dan apa tindakan dinas bilamana ditemukan kecurangan yang dimaksud, Made berdalih menunggu instruksi dari Propinsi Jawa Barat.

Demi keseriusan Made, awak media ini pun memperlihatkan sejumlah data temuan dugaan kecurangan yang ditenggarai dilakukan oknum panitia PPDB SMAN 4 dan SMAN 8 Kota Bekasi.

Kepada Made disampaikan adanya temuan titik koordinat diduga sengaja dirubah oknum panitia PPDB SMAN 4 dan SMAN 8 Kota Bekasi.

Seperti di SMAN 4 Kota Bekasi, ada siswa yang lolos verifikasi padahal tinggalnya di kelurahan Kaliabang Tengah sesuai data seleksi sementara di web PPDB Jabar.

Dari pantauan media ini calon siswa inisial MDS lolos verifikasi hanya berjarak 435.02 Meter dari sekolah ke tempat tinggal di kelurahan Kaliabang Tengah.

Selain MDS juga ada AA yang lolos verifikasi padahal tinggal di kelurahan Kaliabang Tengah hanya berjarak 221.01 Meter. Temuan ini tidak masuk akal dan disoal sejumlah elemen masyarakat.

Demikian terjadi di SMAN 8 Kota Bekasi. Tangkapan layar penerimaan CPDB jalur Zonasi SMAN 8, FAAS yang beralamat Gunung Putri Bogor terverifikasi dan diterima dengan jarak 322,74 Meter.

“Nanti akan kita pelajari,” singkat Made sembari menerima sejumlah data dugaan kecurangan.

Menanggapi hal ini Ketua Investigasi NCW, Herman PS sangat menyayangkan perbuatan demikian yang diduga sengaja dilakukan oknum panitia PPDB melalui operator dan juga diduga disetujui kepala sekolah demi meloloskan para CPDB itu

Logikanya menurut Herman, warga Kaliabang Tengah tidak akan lolos verifikasi karena jaraknya sudah lebih dari 1000 Meter.

“Silahkan lihat peta,” imbuhnya.

Masih kata Herman, dia dan Timnya tengah menyusun laporan resmi.

“Namun begitu, tidak tertutup kemungkinan untuk pihak sekolah, dalam hal ini Kepala Sekolah, Rusti sebagai penanggung jawab beri penjelasan kepada kita. Besok (Jumat, 21 Juli 2023) kami diundang untuk klarifikasi dari pihak SMAN 4 Kota Bekasi,” pungkasnya.

Di tempat terpisah sebelumnya, Kepala SMAN 8 Kota Bekasi, Madasar sebut pihaknya sudah melakukan pelaksanaan kepanitiaan PPDB sesuai SOP dan memastikan para panitia sekolahnya sudah jujur.

Ketika bertemu usai rapat di SMAN 14, Madasar seperti berubah pikiran.

“Kami sudah berusaha untuk jujur. Hal temuan yang ada, silahkan datang ke sekolah. Kalau tidak ada saya, ada pak Karnadi,” putusnya, Selasa (18/7/2023) itu.

 

LAPORAN : Red

Related posts

Menjamur Mafia Solar di Kota Bekasi, Dimana Aparat Penegak Hukum

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Putra Perdana Indonesia Gelar Seminar Ekonomi Kreatif

Pelepasan Siswa – Siswi Kelas VI Dan Wisuda Tahfiz SD Qur’an Kalianda