Cegah Stunting, Pemdes Balekambang Adakan Sosialisasi Bagi Kader Posyandu

BOGOR, INFODESAKU – Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama, Kejadian tersebut pada umumnya disebabkan karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Dalam pemaknaan lainnya Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.

Sementara menurut sumber dari Kemenkes Republik Indonesia, Balita pendek atau stunting bisa diketahui bila seorang balita sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.

“Seorang anak termasuk dalam stunting atau tidak ini tergantung dari hasil pengukuran tersebut. Jadi tidak bisa hanya dikira-kira atau ditebak saja tanpa pengukuran,” kutipan sumber Kemenkes RI.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol menggelar sosialisasi dan pembinaan percepatan pencegahan dini terhadap gejala dan penanganan stunting. Kegiatan tersebut diikuti oleh para Kader Posyandu, terlebih para kader itu secara langsung bersinggungan dengan warga masyarakat, Bertempat diruang Aula Kantor Desa Balekambang, Pada Sabtu (29/07/2023).

Menurut Anap, Kepala Desa Balekambang, Pihaknya mengatakan bahwa kegiatan ini sesuai intruksi dari Kementerian Desa dan Kemenkes RI bahwa setiap Desa itu harus mengadakan atau pencegahan dini terhadap stunting. Serta bahwa program tersebut berhubungan erat dengan kesehatan masyarakat.

“Upaya Pemerintah Desa sejauh ini seperti sosialisasi pencegahan berikut juga penanganannya bersama elemen dan lembaga, stakeholder termasuk dinas terkait. Salah satu diantaranya yakni Program Makanan Tambahan (PMT) kesetiap Posyandu diwilayah masing-masing ditambah dengan kelengkapan alat penunjang lainnya. Selain itu ada edukasi konseling terhadap perubahan perilaku parenting dengan cara pola asuh yang baik,” jelas Anap kepada Awak media.

Masih kata Anap menambahkan, Pemerintah Desa akan mengadakan pelatihan sosialisasi parenting untuk ibu sedang hamil dan ibu-ibu yang memiliki anak balita.

“Guru PAUD juga akan diikutsertakan karena mereka berhuhungan dengan anak-anak usia dini yang akan kita upaya dan tekankan terkait perbaikan gizi,” pungkasnya.

 

 

Laporan : EPF

 

 

Related posts

Menuju Zero Stunting, Pemdes Sukasirna Gelar Rembuk Stunting

Peduli Tumbuh Kembang Anak, Pemdes Sukanegara Jonggol Gelar Rembuk Stunting

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional