Jegong Siapkan Bendungan Kemadoh sebagai Destinasi Wisata Baru

BLORA, INFODESAKU – Geliat pembangunan obyek wisata baru di Kabupaten Blora, Jawa Tengah terus bermunculan. Salah satunya adalah rencana akan dilakukan pembangunan Bendungan Kemadoh di Desa Jegong, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.

Saat ditemui Infodesaku di lokasi bendungan, Kepala Desa (Kades) Jegong membenarkan informasi tersebut.

“Iya, Mas, rencananya tahun 2019 ini akan dibuat gapura sebagai pintu masuk dan sekretariat. Di sekitar embung akan dibangun pula tempat rekreasi seperti taman-taman bermain untuk anak-anak, kolam renang dan warung-warung beragam cita rasa kuliner. Ini juga sudah saya pasangkan listrik untuk penerangan,” kata Kades Jegong Priyanto (42), Jum’at (24/1/2019) siang.

Tambahnya, karena Bendungan Kemadoh berada di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumer Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, maka beberapa waktu lalu pihak desa akhirnya melayangkan surat.

“Iya, kita kemarin juga sudah melayangkan surat pinjam pakai ke kantor Balai Besar Sungai Bengawan Solo yang berkantor di Bojonegoro. Alhamdulillah, sudah ada jawaban. Boleh, dengan syarat tidak merusak fasilitas dan inventaris yang ada. Dan nanti jikalau ada pendapatan, ada persentase yang masuk ke sana,” terang Priyanto.

Lanjutnya, bendungan yang bersebelahan dengan tanah bengkok dan terletak di sebelah utara Dukuh Kemadoh ini awalnya diprogramkan sebagai saluran irigasi untuk pengairan sawah bagi petani, sehingga pada 2016 dilakukan pembangunan gelontoran air yang anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten Blora.

“Iya, pembangunan Embung Kemadoh memang rasanya cukup penting. Sebab, air irigasi yang diambil dari intake bendung Kemadoh ini bisa mengaliri wilayah pertanian Jegong hingga perbatasan dengan Jati lewat pipanisasi hingga luasan sekitar 50-80 hektar,” bebernya.

Desa Jegong sendiri mempunyai luas wilayah 2.612,694 hektar. Terdiri dari 4 (empat) dukuhan, yaitu Dukuh Jegong, Kemadoh, Bumirejo dan Besi. Jumlah penduduknya 2.843 orang, terdiri dari laki-laki 417 perempuan 1426 yang tersebar di 16 RT dan 4 RW.

Desa Jegong berbatasan dengan Desa Jati di sebelah utara, dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Pelem. Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bangkleyan dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Singget.

Dari luas wilayah Desa Jegong 2.612,694 hektar, terdiri dari sawah tadah hujan 128,171 hektar, tegalan 100,342 hektar, pekarangan 92,883 hektar, hutan negara 2.276,227 hektar dan lain-lainnya 15,07 hektar. Saat ini di Desa Jegong ada 34 warung atau toko, 5 warung makan dan 1 koperasi.

Dari lanskap alam yang unik dengan keberadaan delta yang seperti pulau kecil di tengah bendungan dan background bukit di sebelah barat, rasanya memang sangat potensial Bendungan Kemadoh dimanfaatkan sebagai wahana wisata seperti spot foto, outbond, kuliner, bersantai dan lain sebagainya.

Di lain sisi, menurut Priyanto tidak hanya keindahan alam dan rencana wisata kulinernya, namun Bendungan Kemadoh juga mempunyai potensi besar sebagai wisata spiritual.

“Dulu ada tiga pohon asam besar di sini, terletak satu garis lurus. Namun sayang, dijual oleh yang punya hak. Habis dijual tahun 2015 pohon tersebut ditebang, tak tahunya paginya meninggal. Mungkin sekarang yang menunggu pindah di pohon Randu itu. Allahu a’lam,” terangnya.

Dirinya juga menuturkan bahwa terkait rencana pembangunan objek wisata Bendungan Kemadoh ini, sejumlah pejabat terkait dari Pemerintah Blora dan Kecamatan Jati yang sempat meninjau memberikan apresiasi yang positif.

“Setiap acara trabas sepeda motor trail di Blora Selatan biasanya Pak Bupati Djoko Nugroho juga mampir ke sini. Terakhir kemarin sewaktu habis trabas dari Gempol dan Getas juga ke sini,” jelasnya.

Ketika ditanyakan apa yang menjadi tujuannya, Priyanto selaku Kades berharap agar Desa Jegong menjadi lebih maju dengan pengelolaan obyek wisata yang berwawasan lingkungan.

“Iya, agar desa bisa menjadi maju dengan adanya wisata Bendungan Kemadoh ini, Mas. Paling tidak masyarakat wilayah sini ada pemasukan dan peningkatan kesejahteraan dari hasil penjualan dan kreatifitas yang ada. Selain itu ada pemasukan untuk desa sendiri yang akan dikelola oleh BUMDES Setyo Utomo Mandiri. Dan tentunya akan menumbuhkan rasa pedulinya masyarakat termasuk pemuda-pemudi terhadap kelestarian lingkungan sebagai wisata yang ramah lingkungan,” pungkasnya.

 

Laporan: INDES JATENG/ Eko Arifianto

Related posts

Soleh Sohih, Penggerak Literasi Nasional

Tanah Jampea di Kepulauan Selayar Pulau Bergelimang Potensi Yang Tak ‘Terjamah’

Kopi Dukuh Tumbuh di Silayung Park Cibatu

1 comentar

Erwan 26/01/2019 - 13:54

Mohon do’a restunya untuk semua pihak. Semoga niat kami bumdes jegong bisa menjadikan bendungan kemadoh menjadi tempat wisata. Sesuai harapan

Add Comment