BOGOR, INFODESAKU – Bantuan RTLH ( rumah tidak layak huni ) dari Provinsi Jawa Barat di desa Sukamulya Kecamatan Sukamakmur tepat sasaran. Bantuan tersebut yang jumlahnya 20 unit per-Desa yang mana kecamatan Sukamakmur ada dua desa yang dapat bantuan tersebut dengan anggaran Rp.20.000. 000. (Dua Puluh Juta Rupiah) Yang di kelola langsung oleh ketua LPM desa yang sementara ini pembangunan tersebut sudah mencapai 80 persen.
Menurut Suryana sebagai penerima bantuan RTLH ( rumah tidak layak huni) di kampung pamidangan RT 01/03 desa Sukamulya kecamatan Sukamakmur kabupaten Bogor tersebut sangat berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan rumah tidak layak huni yang sudah begitu lama mendambakan sebuah rumah memang bukan tidak ada lahan lahan ada biarpun lahan cuma sedikit tapi bisa untuk di bangun rumah.
“Tapi apa daya saya masih belum bisa membangun karena keadaan bahkan saat ini saya juga masih numpang di rumah mertua dan sekali lagi saya ucapkan kepada pemerintah yang saat ini di bantu oleh LPM desa yang merealisasikannya dan juga alhamdulilah sedikit sedikit saya bisa membantu di bidang swadaya seperti kayu/ balok, pasir,” tutur Suryana kepada awak media saat ditemui di lokasi pada Senin (05/09).
Sementara Jeje selaku LPM yang langsung sebagai ketua pembangunan menambakan, alhamdulilah pembangunan rumah tidak layak huni yang jumlahnya 20 unit dengan nominal 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah) per-unit sudah mencapai 80 persen di desa Sukamulya.
“Saya alokasikan di tiga dusun dimana dalam proses pembangunan ini tidak ada kendala bahkan dalam proses pembangunan masyarakat penerima bantuan tersebut sangat mengerti dalam permasalahan bantuan ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, harapannya mudah-mudahan bantuan rumah tidak layak huni( RTLH) untuk di tahun depan semakin banyak karena di desa Sukamulya ini masih banyak rumah yang sudah tidak layak di huni.
“Maka dari itu saya berharap dari pemerintah supaya bisa lagi membantu masyarakat yang memang masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan tersebut.” Pungkasnya
Laporan : Endang. M